Media Asing: Kekalahan dari Malaysia 2010 'Hantui' Timnas Garuda

Tim Garuda berhasil mencatat kemenangan 2-1 atas Malaysia di leg kedua di Jakarta. Tapi tak tercatat sebagai pemenang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Des 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2016, 15:00 WIB
20161213-Jelang Final Piala AFF 2016, Pelatih Timnas Indonesia dan Thailand Beri Keterangan Resmi-Jakarta
Pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang (kiri) bersama Alfred Riedl saat memberi keterangan jelang laga final di Hotel Aston, Bogor, Selasa (13/12). Indonesia akan melakoni laga melawan Thailand di Stadion Pakansari (14/12). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Meski menang Indonesia 2-1 atas Thailand di leg pertama final Piala AFF 2016, Timnas Indonesia tak mau jumawa. 

Apalagi, pelatih Alfred Riedl punya kenangan buruk saat laga serupa pada tahun 2010. Kala itu Timnas Garuda berhadapan dengan kesebelasan Malaysia di babak final. 

Pada leg final AFF 2010, Indonesia dikalahkan 0-3 oleh tim Malaysia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Tim Garuda kemudian berhasil mencatat kemenangan 2-1 atas si Macan di leg kedua di Jakarta.

Namun secara agregat, kemenangan tersebut ternyata tak bisa membawa Indonesia ke podium juara. Skor gabungan 2-4 membuat tim Malaysia menjadi pemenang. 

"Waktu itu melawan Malaysia pada tahun 2010, kami kalah 0-3 dan pendukung kami kecewa. Kami tidak ingin itu terjadi lagi," jelas eks pelatih Austria itu seperti dikutip dari Goal.com, Kamis (15/12/2016).

"Malam ini (Rabu 14 Desember) kami menang 2-1, mirip dengan apa yang terjadi di semifinal. Tentu saja di leg kedua kita ingin hasil yang positif, seperti apa yang terjadi saat melawan Vietnam. Apapun, kita tidak bisa memprediksi masa depan," Riedl menambahkan.

Pada pertandingan leg pertama AFF 2016 yang digelar hari Rabu di Stadion Pakansari, Thailand mencetak gol pertama di babak pertama melalui tendangan Teerasil Dangda.

Namun, Timnas Indonesia kemudian bangkit dan melawan balik. Dua gol cantik Rizky Pora dan Hansamu Yana disarangkan ke kandang lawan pada babak kedua. 

Leg final Piala AFF 2015 kedua akan berlangsung Sabtu 17 Desember ini di Stadion Rajamangala, Bangkok.

Serangan Balik Tim Garuda yang Mengejutkan

Indonesia berhasil menang melawan Thailand dalam leg pertama laga final AFF 2016.

Timnas Garuda sukses menendang juara bertahan Thailand 2-1 di leg pertama final AFF 2016 di Bogor pada Rabu 14 Desember 2016 malam.

Awalnnya, striker Thailand Teerasil Dangda berhasil membawa timnya unggul pada menit ke-33 babak pertama.

Anak asuh Kiatisak Senamuang -- yang mengalahkan Indonesia 4-2 dalam pertandingan pembukaan turnamen 2016 -- mendominasi babak pertama pertandingan di Stadion Pakansari.

Tim Thailand bersorak ketika sundulan pemainnya merobek gawang Kurnia Meiga.

Juara bertahan itu nyaris mencetak gol lagi sebelum paruh waktu ketika Chanathip Songkrasin mengarahkan tendangan ke gawang Indonesia. Kali itu kiper Kurnia Meiga sigap mengamankan.

Tim Garuda mulai membalas di babak kedua. Manuver bola Boaz Salossa memaksa kiper Thailand Kawin Thamsatchanan berkerja keras. Tuan rumah kemudian menyamakan kedudukan pada menit 65 ketika tendangan Rizki Pora dibelokkan bek Thailand Tristan Do ke ​​gawang.

Enam menit kemudian, Hansamu Yama mencetak gol kemenangan untuk Timnas Garuda. Serangan balik Indonesia itu dimuat media Bangkok Post dalam artikel berjudul Indonesia fightback shocks Thailand.

Salah satu pemain Thailand, Teerasil mengatakan, setelah kekalahannya semalam, timnya tak akan kalah pada leg kedua.

"Kami mencetak gol penting," kata Teerasil seperti dikutip dari Bangkok Post.com.

Thailand yang mengincar gelar kelima di Asia Tenggara, sementara Indonesia berupaya meraih yang pertama.

Leg selanjutkan akan berlangsung di Stadion Nasional Bangkok Rajamangala, Sabtu 17 Desember 2016.

Sebelumnya, pelatih Indonesia Alfred Riedl mengatakan, pihaknya akan mencoba yang terbaik untuk "membuat sejarah" dengan memenangkan Piala AFF untuk pertama kalinya.

Ini adalah kelima kalinya Indonesia berhasil sampai ke final. Mereka ingin mengubur kenangan buruk kekalahan sebelumnya pada 2000, 2002, 2004 dan 2010.

"Kami tahu itu akan sangat sulit, tapi kami ingin mencetak sejarah dan menang untuk pertama kalinya," ungkap Riedl.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya