Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia punya raja baru. Sultan Muhammad V yang berasal dari negara bagian Kelantan dinobatkan sebagai kepala negara ke-15 negeri jiran dengan gelar Yang di-Pertuan Agong.
Upacara penobatan digelar di Istana Negara, Selasa, 13 Desember 2016. Sultan Muhammad V mengenakan pakaian kebesaran Melayu. Sang raja juga memeriksa pasukan pengawal. Tembakan salvo sebagai bentuk penghormatan ditembakkan dari 21 senapan.
Advertisement
Seperti dikutip dari situs The Malay Mail, setelah menunggu 37 tahun, rakyat Kelantan akhirnya bisa menyaksikan pemimpin mereka menjadi Raja Malaysia.
Advertisement
Pemimpin terakhir dari Kelantan yang dinobatkan sebagai Yang di-Pertuan Agong adalah Sultan Yahya Petra ibni Sultan Ibrahim pada 1975 hingga 1979, sebagai raja ke-6.
Sultan Muhammad V menggantikan raja sebelumnya, Tuanku Abdul Halim Mu’adzam Shah dari Kedah.
Sultan Muhammad V adalah gelar untuk Tengku Muhammad Faris Petra yang naik takhta sebagai Sultan ke-26 Kelantan pada 13 September 2010. Sebelumnya, ia dijadikan putra mahkota dengan gelar Tengku Mahkota Kelantan pada 6 Oktober 1985.
Pria 47 tahun itu adalah putra tertua dari empat bersaudara dari pasangan Sultan Ismail Petra dan Tengku Anis Tengku Abdul Hamid.
Tiga adiknya adalah Tengku Mahkota Kelantan Tengku Dr Muhammad Faiz Petra (42), Tengku Muhammad Fakhry Petra (38), dan Tengku Amalin A’ishah Putri (32).
Penelusuran Liputan6.com, Tengku Muhammad Fakhry Petra adalah mantan suami artis sekaligus model dari Indonesia, Manohara Odelia Pinot
Drama pernikahan Manohara dan Tengku Muhammad Fakhry Petra sempat bikin heboh Indonesia dan Malaysia pada 2010 lalu.
Penobatan sang raja baru mendapat sambutan baik dari sejumlah orang penting di Malaysia.
"Saya tak ragu di bawah kepemimpinan Anda, Malaysia akan terus membuat langkah besar dalam upaya untuk menjadi bangsa yang modern, maju dan makmur," kata Sultan Johor, Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar seperti dikutip dari The Star.
Raja Berjiwa Muda
Menurut aturan monarki Malaysia, posisi Yang di-Pertuan Agong dirotasi antara sembilan pemimpin negara bagian.
Negeri Jiran adalah satu-satunya negara di dunia yang merotasi pemimpin monarkinya sejak merdeka dari Inggris pada 1957.
Takhta hanya sekali diberikan dua kali kepada orang yang sama, yakni Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah (89)--yang juga pernah menjadi Raja Malaysia pada 1970-an.
Sultan Muhammad V akan menjabat sebagai raja selama 5 tahun. Tugasnya lebih bersifat seremonial, sementara kekuasaan faktual berada di tangan parlemen dan perdana menteri.
Meski demikian, seperti dikutip dari BBC, Yang di-Pertuan Agong adalah jabatan prestisius. Raja dipandang sebagai junjungan dalam tradisi Melayu dan Islam. Orang yang mengkritik atau melakukan perbuatan yang dikategorikan penghinaan terhadap raja bisa dipenjara.
Sultan Berjiwa Muda
Sultan Muhammad V adalah salah satu raja paling muda. Namun, ia bukan satu-satunya pemimpin yang berusia 40-an yang menjabat dalam beberapa tahun.
Sebelumnya, Sultan Mizan Zainal Abidin dinobatkan pada usia 45 tahun pada 2006.
Sultan Muhammad V dikenal berjiwa muda. Ia suka olah raga ekstrem seperti off-road, menembak, dan tantangan fisik lainnya.
Ia juga hobi membaca, main golf, sepak bola, dan berpartisipasi dalam acara jalan sehat yang mengkampanyekan hidup sehat.
Sultan yang dikenal flamboyan itu pernah memicu kontroversi pada masa lalu karena dianggap bersifat kritis terkait skandal yang menerpa PM Malaysia Najib Razak.
Pada 2010, ia juga dilaporkan menyingkirkan adik kandungnya, Tengku Muhammad Fakhry Petra--bekas suami Manohara--dari Dewan Pemerintahan Istana Kelantan.
Advertisement