Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

8 Pria PSK yang Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 28 Des 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 18:00 WIB
Ryan James (1)
Seorang pria 'escort' buka-bukaan tentang hal-hal intim dambaan wanita ketika sedang bermesraan. Bukan sekedar seks. (Sumber Ryan James via Daily Mail)

Liputan6.com, New York - Ketika kita memikirkan tentang pekerja seksual komersial (PSK) paling terkenal, seringkali kita membayangkan wanita-wanita.

Tidak terlalu meleset juga, karena ada nama-nama PSK yang tersohor semisal Madame de Pompadour atau Nell Gwynn. Pada zaman kuno, ada Aspasia atau Phryne.

Tidak terlalu jauh di masa lalu, ada Marie DuPlessis yang diabadikan dalam karya musikal La Traviata gubahan Giuseppe Verdi.

Di masa kini, ada nama-nama Xaviera Hollander (The Happy Hooker) maupun Brooke Magnanti yang menulis dengan nama samaran Belle de Jour.

Tapi jangan salah, para PSK pria juga membuat sejarah. Mereka menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai.

Dikutip dari listserve.com pada Rabu (28/12/2016), berikut ini adalah 8 PSK pria dari zaman lawas dan masa kini:

1. Phaedo dari Elis Abad ke-4 SM)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber ucsd.edu)

Phaedo, seorang pemuda tampan dari keluarga aristokrat, menjadi tawanan saat berlangsungnya peperangan antara Elis melawan persekutuan Athena dengan Sparta.

Ia diperbudak di Athenia dan dipaksa menjadi PSK. Phaedo melayani para pelanggan dalam suatu acara yang dihadiri oleh filsuf Socrates, yang bahkan memohon pembebasan budak itu.

Para sahabat Socrates membeli kebebasan bagi Phaedo dan ia sendiri kemudian menjadi seorang filsuf. Dialog 'Phaedo' karya Socrates mendapatkan namanya dari mantan PSK itu.

Phaedo bahkan hadir pada saat kematian Socrates. Setelah meninggalnya Socrates, Phaedo kembali ke Elis dan membentuk aliran filsafatnya sendiri.

2. Lao Ai (wafat pada 238 SM)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber bhoffert faculty.noctrl.edu)

Pada masa kekuasaan Qin Shi Huang, penguasa negara bagian Qin yang kemudian menjadi kaisar pertama China, Lao Ai dipekerjakan menjadi pria hiburan bagi sang ratu.

Ia diselundupkan ke seputar tahta sebagai seorang kebiri, tapi sebenarnya tidak demikian. Sebenarnya, ukuran penis pria itulah yang menjadi perhatian ratu.

Lao memanfaatkan kegandrungan ratu akan dirinya dan menyombongkan keperkasaannya. Dengan restu dari ratu, Lao dan seorang petinggi bernama Lu Buwei bersekongkol melawan calon kaisar. Namun upaya itu gagal.

Setelah kudeta gagal tersebut, Lao dibunuh dan Lu melakukan bunuh diri. Sang ratu pun dijadikan tahanan rumah.

3. Febo di Poggio (tahun 1500-an)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber liviudanila.blogspot.com)

Febo di Poggio adalah seorang dari banyak model dan kekasih Michelangelo.

Menurut puisi dan beberapa selentingan pada masa itu, di Poggio disebut-sebut plin-plan namun kemaruk sehingga meminta banyak hadiah dari Michelangelo. Seniman itu bahkan menjulukinya 'si pemeras kecil'.

Michelangelo sangat menyayanginya sehingga bahkan menuliskan puisi untuk di Poggio, yaitu G. 99 dan G.100.

Sejalan dengan tradisi puisi masa Renaissance, Michelangelo menyisipkan beberapa permainan kata dalam puisi-puisi itu dan mengacu kepada nama marta di Poggio (yang berarti "bukit") dan nama depannya (setara dengan "Phoebus", nama lain dewa Apollo).

Namun demikian, hubungan mereka hanya berlangsung singkat dan Michelangelo kemudian melanjutkan dengan kekasih-kekasih baru.

4. John Saul (1857–1904)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber irelandtodaynews.com)

John Saul lahir dalam keadaan kemiskinan luar biasa di kawasan kumuh Dublin, Irlandia. Tapi, ia kemudian menjadi PSK pria paling terkenal di London.

Selain itu, ia juga terlibat dalam skandal-skandal besar dan utama pada masa Victoria.

Ada dugaan bahwa dialah penulis novel pornografi The Sins of the Cities of the Plain pada 1881, maupun "The Recollections of a Mary-Ann" dan "Short Essays on Sodomy and Tribadism".

Pada 1884, pihak nasionalis Irlandia menduga ada pesta homoseksual di sebuah kastil dan menuduh Martin Oranmore Kirwan, putra seorang tuan tanah di Galway, sebagai salah satu pesertanya.

Pada awal karirnya, Kirwan telah membayar Saul untuk jasa-jasa seksual. Saul kemudian dibawa ke London untuk bersaksi, walaupun ia tidak benar-benar duduk di kursi saksi.

Pada 1887, Saul menjadi salah satu PSK penghuni 19 Cleveland Street yang kemudian terlibat dalam skandal publik pada 1890. Saul bersaksi terbuka bahwa ia bekerja di sana sebagai "Mary-Ann profesional" suatu istilah bagi PSK pria.

Ia tidak pernah dijatuhi dakwaan, diduga karena pihak berwenang takut dengan nama-nama para pelanggan Cleveland Street, termasuk Pangeran Albert Victor, cucu Ratu Victoria yang sekaligus calon penerus tahta pada masa itu.

5. Shai Shahar (pensiun 1999)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber bugunbugece.com)

Shai Shahar, mantan prajurit AS dan Israel, adalah pria pertama yang memajang diri di jendela kawasan Lampu Merah terkenal di Amsterdam, Belanda. Ia mengaku bahwa pelanggannya termaasuk kaum ningrat, politisi, dan para bintang film.

Shahar juga mengaku telah melakukan seks dengan 500 wanita berbeda dan 40 pasangan. Setelah berhenti dari pekerjaan itu, ia menjadi seorang penyanyi dan promotor produksi burlesque, sekaligus sebagai pendamping bagi prostitusi legal dan hak-hak para pekerja seks.

6. Mike Jones (Abad ke-20)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber truthdig.com)

Mike Jones lebih suka disebut sebagai escort dan bukan PSK. Ia menjadi terkenal karena bercerita tentang seorang pelanggannya, pendeta Ted Haggard.

Haggard pernah menjadi salah satu penginjil paling dikenal di Amerika Serikat dan menjadi penasehat reguler bagi presiden George W. Bush. Haggard juga pendukung aktif Defense of Marriage Act, yang melarang pernikahan sejenis.

Hal tersebut membuat Jones memutuskan untuk membeberkan tentang Haggard—pria yang menikah—walaupun ia sadar risiko pada karirnya.

Katanya, "Kemunafikan itu mengganggu saya dan sangat menyakiti, sehingga saya akhirnya tidak pada suatu titik di mana saya harus mengatakan sesuatu."

7. Jeff Gannon (kelahiran 1957)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber whosdatedwho.com)

Jeff Gannon terlahir sebagai James Dale Guckert. Ia menjalani 2 kehidupan, baik sebagai pejabat Press Corps di Gedung Putih pada masa George W. Bush, sekaligus sebagai escort profesional dengan nama samaran "Bulldog".

Ia bahkan mengiklankan jasa di situs web semisal militaryescorts.com, walaupun tidak memiliki latar belakang militer. Gannon juga bisa menembus prosedur keamanan standar untuk pers Gedung Putih, sehingga diduga mendapat perlakuan khusus.

Dalam jumpa pers pada 26 Januari 2005, ia bertanya pada presiden George W. Bush, "Bagaimana kamu bekerja dengan orang-orang (Demokrat) yang sepertinya tercerai dari kenyataan?"

Ucapan sangat partisan itulah yang menarik perhatian nasional. Para wartawan mulai menggali latar belakangnya dan mengungkap bahwa dia adalah seorang escort pria.

Pada 2007, Gannon menerbitkan sebuah buku berjudul "The Great Media War" yang membeberkan pengalamannya dan media pada umumnya.

8. Andrew Cunanan (1969–1997)

Para PSK pria juga menjadi ilham bagi pujangga dan seniman, mendongkel tokoh sejarah, atau menjadi pembunuh berantai. (Sumber thefamouspeople.com)

Andrew Cunanan adalah seorang PSK sangat sukses di Pantai Barat AS dan menikmati hidup berkecukupan dari beberapa klien, termasuk Norman Blachford.

Blachford mengajaknya keliling dunia, melimpahinya dengan sebuah mobil, perumahan, dan uang saku.

Tapi, Cunanan adalah seorang yang terbiasa berbohong dan membesar-besarkan latar belakangnya dan kerap berpura-pura kaya secara mandiri.

Karena alasan yang tidak diketahui, ia memulai pembunuhan keji sejak 1997. Korban pertamanya adalah mantan kekasihnya yang bernama Jeff Trail, diikuti dengan David Madson, seorang arsitek. Cunanan kemudian membunuh Lee Miglin, pengembang ril estat terkenal dan kaya.

Dengan pembunuhan terakhir itu, ia masuk dalam daftar 10 orang paling dicari FBI. Ia kemudian membunuh pengawas kuburan bernama William Reese, seorang korban pertama yang tidak ada hubungan sebelumnya dengan Cunanan.

Cunanan kemudian terbang ke Miami. Di sana ia menembak dan membunuh perancang mode Gianni Versace, lalu ia menembak dirinya sendiri.

Hingga sekarang, motivasinya tidak ketahuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya