Liputan6.com, Kuala Lumpur - Petugas unit bomba atau pemadam kebakaran dipanggil ke sebuah unit apartemen di Kuala Lumpur, Malaysia.
Bukan untuk memadamkan api, sebanyak 14 petugas dikerahkan melakukan tugas khusus: mengevakuasi seorang pria berbobot 150 kg dari unit apartemennya di Desa Pandan ke Hospital Kuala Lumpur (HKL).
Proses evakuasi dilakukan menggunakan tali. Petugas harus bergegas karena korban dilaporkan mengalami kesulitan bernapas.
Advertisement
Kepala pemadam kebakaran kota Kuala Lumpur, Samsol Maarif Saibani mengatakan, petugas bomba tiba di rumah korban Mohd Hafis Soleman 15 menit setelah laporan diterima, pada Kamis 5 Januari 2017 sekitar pukul 01.45 waktu setempat.
Pihak HKL meminta bantuan mereka untuk menurunkan laki-laki berusia 29 tahun itu dari unit apartemennya di lantai empat dan memasukkannya ke ambulans.
Meskipun sudah melakukan upaya terbaik, Mohd Hafis dinyatakan meninggal di rumah sakit sekitar pukul 03.00.
"Dia mengalami kesulitan bernafas dan tidak bisa berjalan. Petugas pemadam kebakaran dan petugas medis bergegas membawanya ke HKL untuk pengobatan," jelas Samsol yang dikutip dari The Star Online, Jumat (6/1/2017).
"Namun, ia dinyatakan meninggal karena sesak napas," imbuh Samsol.
Sebelumnya, pria yang disebut terberat di Inggris juga dilaporkan meninggal secara tragis di rumahnya di Kent.
Carl Thompson yang berbobot 412 kg itu terjebak di rumahnya selama satu tahun. Sehari-hari pria berusia 33 tahun itu bergantung pada pengasuh untuk memandikan dan memberinya makan.
Pria itu mengaku mengalami obesitas setelah kematian ibunya akibat tumor otak pada 2012. Sejak saat itu, ia melampiaskan rasa sedihnya pada makanan yang tak sehat.
Berat badan Thompson pun dengan cepat bertambah dua kali lipat, dari sekitar 190 kg ke atau 412 kg. Sulitnya bergerak membuat ia tak lagi bisa bekerja di luar rumah.
Thompson menghabiskan beberapa tahun terakhir keluar-masuk rumah sakit, tempat ia dirawat untuk berbagai penyakit termasuk septicemia (peradangan pada seluruh tubuh akibat infeksi bakteri).