Penulis Terkenal Australia Nyaris Pingsan Ditahan di Bandara AS

Menurut Mem Fox, pertanyaan petugas perbatasan yang kasar dan agresif itu dipengaruhi dengan kebijakan anti-imigran muslim Donald Trump.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 26 Feb 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2017, 10:00 WIB
Penulis Terkenal Australia Nyaris Pingsan Ditahan di Bandara AS
Penulis Terkenal Australia Nyaris Pingsan Ditahan di Bandara AS (The Guardian)

Liputan6.com, Los Angeles - Penulis cerita anak-anak asal Australia yang terkenal di dunia, Mem Fox, mungkin tidak akan kembali lagi ke AS. Hal itu terjadi karena ia ditahan dan dilecehkan oleh petugas perbatasan di Bandara Los Angeles, Amerika Serikat.

Kisah bermula di awal bulan ini. Fox, yang terkenal dengan buku lari Ten Little Fingers dan Ten Little Toes dan Possum Magic itu terbang ke Milwaukee, AS untuk menghadiri sebuah konferensi.

Kepada ABC seperti dikutip The Guardian pada Minggu (26/2/2017), Fox mengatakan ia diinterogasi selama dua jam di sebuah ruangan penuh orang. Menurut Fox, ia merasa secara fisik dilecehkan.

"Dalam hidup saya, saya tak pernah diajak berbicara kasar, diperlakukan tidak terhormat, dengan banyak pelecehan dan ketidaksopanan yang menjijikan," kata Fox.

"Saya merasa secara fisik dilecehkan itulah kenapa saya nyaris pingsan selama proses itu berlangsung. Ketika saya berhasil keluar dari bandara dan masuk ke hotel, saya benar-benar ambruk dan menangis seperti bayi. Sementara... saya berusia 70 tahun," lanjut Fox.

Menurut Fox, pertanyaan-pertanyaan petugas perbatasan yang kasar dan agresif itu dibumbui dan dipengaruhi dengan kebijakan anti-imigran muslim Donald Trump.

Fox mengatakan, ia ditanya soal visanya meskipun ia sudah bolak-balik ke AS 116 kali sebelum insiden itu. Setelah dua jam diinterogasi, Fox diperbolehkan masuk AS.

Setelah tenang, ia segera menghubungi kedutaan Australia di Washington dan mengajukan keberatan serta protesnya kepada kedubes AS di Canberra atas perlakuan kasar yang menimpa dirinya. 

Tak berapa lama ia mendapat email permintaan maaf dari pihak Amerika Serikat.

Fox mengatakan ia kaget dengan perlakukan terhadap dirinya dan tak bisa membayangkan ia harus kembali ke AS.

Fox telah menulis lebih dari 30 buku anak, termasuk yang paling terkenal adalah Where is the Green Sheep? dan Time for Bed. Possum Magic dijual lebih dari tiga juta kopi dan merupakan penjualan buku anak bergambar terbaik dalam sejarah Australia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya