Liputan6.com, Los Angeles - Berakting untuk jadi bintang film hingga mencapai ketenaran Hollywood itu bisa dibilang sulit. Tidak hanya harus memiliki tekad kuat dan bakat tapi juga keberuntungan untuk mendarat peran apapun.Â
Jadi bintang film terkenal Hollyood berarti terjun juga ke dalam industri yang cukup membuat para aktor dan aktris stres. Tidak ada yang menjamin para bintang terus-menerus menarik di mata publik. Salah satunya adalah usia dan selera publik.
Para bintang harus bekerja keras untuk mendapatkan peran, bersaing dengan artis atau aktor lebih muda.
Advertisement
Tak semua bintang mampu bertahan dengan itu atau nyaman dengan profesi tersebut. Ada yang terjerumus ke obat-obatan karena tingginya stres ada yang bertahan dan rela untuk jadi bintang kelas dua. Ada pula yang memilih untuk mundur teratur.
Mereka memilih untuk kembali jadi orang biasa, menjauh dari hingar-bingar gemerlam sorotan karpet merah.
Berikut adalah 7 bintang Hollywood yang banting setir jadi pekerja biasa. Liputan6.com mengutip dari The Richest dan berbagai sumber pada Rabu (8/3/2017).
1. Kirk Cameron
Ketika menyebut nama Kirk Cameron mungkin tak ada lagi orang yang mengenalnya. Hanya angkatan 1980-an yang akrab dengan nama itu. Ia adalah bintang televisi sitcom yang diproduksi ABC, Growing Pains.
Pada masa itu, Cameron adalah idola para remaja.
Saat serial itu berkakhir pada tahun 1992, Cameron masih bertahan di industri itu membintangi sejumlah film aneh, termasuk Saving Christmas yang disebut film terburuk sepanjang masa.
Pada tahun 2002, Cameron menemukan yang ia cari. Ia mendirikan acara 'The Way of The Master' program radio TV yang menyiarkan acara agama Kristen.
Advertisement
2. Tony Danza
Nama dan wajah Tony Danza identik dengan serial Taxi pada 1970an dan Who's the Boss? pada era 1980an.
Pada tahun 2009 hingga 2010, ia menjadi bagian dari film dokumenter dengan berperan sebagai guru sungguhan di SMA di Philadelphia.
Baru-baru ini Danza menjadi host di acara live show Standards & Stories.
Namun, pada 2017, ia memutuskan untuk undur diri.
3. Vanila Ice
Pada tahun 1990-an musik rap boleh dikatakan melahirkan sejumlah bintang. Di antaranya adalah Vanila Ice yang terkenal dengan desahannya di 'Ice Ice Baby'.
Kala lagu itu mengguncang dunia uang yang didapat penyanyi bernama Robert Matthew Van Winkle tak sedikit.
Dari uang itu, ia membeli sejumlah properti dan kemudian menjualnya kembali ketika harga melangit.
Sejak saat itu ia fokus pada bisnis properti dan membintangi reality show berjudul 'The Vanila Ice Project'.
Advertisement
4. Jeff Cohen
Jeff Cohen cukup terkenal sebagai artis cilik kala berperan sebagai Chunk dalam film produksi Steven Spielberg The Goonies.
Namun, ia memilih untuk fokus pada pendidikannya dan tidak lagi melanjutkan kariernya sebagai bintang cilik.
Cohen kuliah di University of California, Berkeley dan lulus sarjana Business Administration. Setelah dari Berkeley ia mengambil master di bidang hukum di UCLA School of Law pada 2000 dan menjadi pengacara bagi industri hiburan di Los Angeles.
Kini, selain jadi pengacara, ia menjadi penulis tetap tentang bisnis, hukum dan politik di The Huffington Post dan CNBC.
5. Charlie Korsmo
Charlie Korsmo terkenal sebagai bintang cilik bersanding dengan Robin Williams dalam film Hook.
Ia membintangi sejumlah film seperti Dick Tracy, What about Bob? dan film terakhirnya berjudul Can't Hardly Wait sebagai pemeran pembantu.
Ia memutuskan meninggalkan film karena lebih tertarik fisika. Korsmo memilih fokus pada pendidikan dan berhasil kuliah di Massachusetts Institute of Technology, pada 2000.
Enam tahun kemudian ia meraih gelar master hukum di Yale.
Kini ia profesor di Case Western Reserve University School of Law di Cleveland, Ohio.
Advertisement
6. Rebecca Ritters
Rebecca Ritters terkenal di usianya ke-8 saat berperan sebagai Hannah Martin dalam serial TV Australia, Neighbours.
Serial televisi itu sempat menjadi buah bibir di Hollywood dan Inggris, dan kini kembali diputar dengan episode baru.Â
Rebbeca ia memutuskan tak melanjutkan kariernya di film. Ia sempat jadi model namun memilih untuk jadi mahasiswa dan lulus sebagai sarjana politik dan hubungan internasional.
17 tahun setelah meninggalkan opera sabun Australia, Ritters kini bekerja sebagai wartawan.
Ritters sempat bekerja di Australian Broadcasting Corporation. Lalu melanjutkan kariernya sebagai produser bagi Deutsche Welle dan tinggal di Berlin.