Wapres Seychelles Ingin Belajar Reklamasi Pulau dari Indonesia

Perwakilan Seychelles mengaku terkejut dengan pulau buatan dari reklamasi, karena pengerjaannya hanya memakan waktu singkat.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Mar 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2017, 08:42 WIB
Reklamasi Pantai Utara Jakarta
Pemerintah memutuskan untuk meneruskan kembali reklamasi Pulau G, satu di antara belasan pulau buatan di utara Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Seychelles Vincent Meriton melakukan lawatan ke Indonesia. Kunjungannya di Tanah Air ditujukan untuk menghadiri KTT IORA.

Setelah menjadi peserta dalam KTT IORA, Meriton menyempatkan diri mengunjungi salah satu pulau reklamasi di Teluk Jakarta. Tepatnya dekat Pantai Indah Kapuk II.

Lawatan tersebut didampingi oleh Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk Indonesia, Nico Barito.

Saat melakukan kunjungan, Merito mengaku terkejut karena terpesona dengan pulau buatan tersebut. Setelah diberitahu bahwa pengerjaannya hanya memakan waktu satu tahun.

"Ada yang mengatakan kalau Indonesia juga melakukan proyek reklamasi faktanya, satu pulau reklamasi kami Pulau Eden seluas 150 hektar memerlukan waktu pengerjaan lama. Tapi yang satu ini lebih dari 300 hektar tapi pengerjaan cuma 1 tahun," ucap Merito kepada Liputan6.com.

Ia mengatakan melakukan reklamasi di Seychelles begitu kompleks, membutuhkan waktu yang cukup lama. Tapi di Indonesia hal itu tak berlaku dan hanya menghabiskan pengerjaan satu tahun, tergolong waktu yang sangat cepat.

"Alasan saya datang ke sini, sebab Sychelles memiliki kondisi alam yang sangat bergunung-gunung dan 50 area dipakai untuk lahan konservasi. Kami butuh tanah datar untuk tujuan sosial industri. Oleh sebab itu kami putuskan melakukan reklamasi," paparnya.

"Di sini sangat berbeda, jadi kami melihat bagaimana Anda melakukan ini dan kami ingin menggunakan dan mempelajari apa yang sudah dilakukan," pungkas Merito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya