Liputan6.com, Washington, DC - Sebuah dokumen yang dipublikasikan Gedung Putih menunjukkan staf senior Presiden Donald Trump terdiri atas para miliarder. Bahkan, mereka disebut-sebut merupakan orang super kaya yang pernah bergabung dengan pemerintahan.
Dokumen tersebut memberikan gambaran keuangan para staf ketika mereka bergabung dengan pemerintahan Trump pada Januari 2017. Namun tidak dimuat informasi bagaimana orang-orang tersebut melepaskan diri dari aset bisnis mereka ketika masuk ke Gedung Putih mengingat hal itu dapat memicu kemungkinan konflik kepentingan.
Baca Juga
Presiden Trump, yang merupakan mantan pebisnis dan Wakil Presiden Mike Pence, mantan Gubernur Indiana, tidak diwajibkan secara hukum untuk mengungkapkan laporan keuangan mereka hingga tahun depan.
Advertisement
Seperti dilansir News.com.au, Senin, (3/4/2017), berikut ini sejumlah staf senior di pemerintahan Trump yang memiliki nilai kekayaan mencengangkan:
1. Ivanka Trump dan Jared Kushner
Ivanka dan suaminya, Jared Kushner, dilaporkan pernah mendapat keuntungan dari bisnis real estate dan investasi senilai US$ 741 juta atau setara dengan Rp 9,8 triliun. Putri kesayangan Trump yang pada Maret lalu diumumkan resmi bergabung di Gedung Putih sebagai asisten presiden ini dikabarkan juga memiliki saham di Trump International Hotel di Washington DC.
The New York Post melaporkan, dari bisnis hotel saja, Ivanka meraih antara US$ 1 juta hingga US$ 5 juta antara Januari 2016 dan Maret 2017. Kepemilikan sahamnya di bisnis tersebut diperkirakan berkisar antara US$ 5 juta dan US$ 25 juta.
Sementara itu, Kushner, yang menjabat sebagai penasihat senior Trump, merinci dalam dokumen tersebut, ia dan istrinya memiliki pendapatan sebesar US$ 195 juta atau setara Rp 2,5 triliun tahun 2016.
Kushner dan Ivanka dikabarkan telah mengundurkan diri dari semua entitas bisnis mereka. Pasangan ini juga disebut telah menjual 58 aset.
Advertisement
2. Steve Bannon
Dokumen yang sama juga menunjukkan, Steve Bannon, mantan pemilik media sayap kanan Brietbart News, menghasilkan pendapatan sebesar US$ 1,3 juta atau senilai Rp 17,3 miliar hingga US$ 2,3 juta atau setara dengan Rp 30 miliar tahun lalu.
Bannon yang kini menjabat sebagai kepala strategi Trump diketahui mendapat bayaran sebesar US$ 191.000 dari biaya konsultasi di Brietbart News. Ia juga menerima gaji sebesar US$125.333 dari perusahaan data Cambridge Analytica. Sementara dari badan non-profit Government Accountability Institute, Bannon mendapat upah US$ 61.539.
Ketiga organisasi tersebut didukung oleh megadonor Trump, Robert Mercer dan putrinya, Rebecca.
Cambridge merupakan penyedia data utama bagi Senator Texas Ted Cruz, yang menjadi lawan Trump dalam nominasi Partai Republik.
Bannon dikabarkan pula memiliki saham senilai US$ 1 juta hingga US$ 5 juta di Cambridge. Namun dokumen tersebut mengungkap ia memiliki "prinsip kesepakatan" untuk menjual investasinya.
Sosok yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial ini juga merupakan pemilik saham di Bannon Film Industries Inc, perusahaan hiburan yang berbelok ke dokumenter bertema politik. Tahun lalu, perusahaan ini memproduksi dokumenter anti-Hillary Clinton berjudul "Clinton Cash".
3. Reince Priebus
Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus mendapat penghasilan sebesar US$ 1,4 juta atau setara Rp 18,6 miliar pada tahun 2016. Sebagian besar itu bersumber dari firma hukumnya Milwaukee.
Priebus juga dibayar lebih dari US$ 500.000 atas posisinya sebagai Ketua Komite Nasional Partai Republik.
Advertisement
4. Kellyanne Conway
Penasihat senior Trump lainnya, Kellyanne Conway, menghasilkan US$ 800.000 atau setara dengan Rp 10 miliar dari perusahaan konsultannya tahun lalu. Sosok yang kerap menuai kontroversi ini dikabarkan memiliki aset berkisar antara US$ 10 juta hingga US$ 39 juta.
Conway, seorang manajer perempuan pertama yang berhasil memenangkan capres, tidak diragukan lagi merupakan sosok wanita sukses. Bahkan sebelum menjadi penasihat presiden, Conway sudah memiliki penghasilan sebesar US$ 40 juta, di mana kebanyakan berasal dari investasi dan gaji di perusahaan konsultan pribadinya.
Sebagian besar aset Conway, lebih dari US$ 31 juta berbentuk dana likuid dan surat berharga -- kemungkinan karena ia harus menjual sebagian besar investasinya sebelum masuk ke Gedung Putih. Namun ia masih memiliki sejumlah saham di perusahaan farmasi raksasa Pfizer, perusahaan makanan ringan Kraft Heinz dan Mondelez serta ia juga masih menyimpan saham perusahaan rokok Altria dan Philip Morris.
Aset berupa saham yang ia miliki di sejumlah perusahaan tersebut nilainya relatif kecil, kurang dari US$ 200.000 dibandingkan dengan kekayaan bersihnya.
Pada berbagai kesempatan, Conway juga memberikan pidato atau jasa konsultasi politik bagi berbagai kalangan yang sebagian besar berasal dari kubu konservatif. Perempuan berusia 50 tahun tersebut juga dibayar oleh Point 72 Asset Management sebagai pembicara.
Lembaga pengelola dana tersebut dimiliki oleh miliarder Steven Cohen.
5. Sean Spicer
Sekretaris Pers Gedung Putih Sean Spicer memperoleh penghasilan sebesar US$ 260.000 atau setara dengan Rp 3,4 miliar pada tahun 2016 atas posisinya sebagai direktur komunikasi dan kepala strategi untuk Komite Nasional Partai Republik.
Ia juga meraih antara US$ 50.000 hingga US$ 165.000 dalam jasa sewa empat propertinya di Northern Virginia.
Advertisement
6. Gary Cohn
Salah satu anggota terkaya pemerintahan Trump--selain Trump sendiri--adalah Gary Cohn. Ia meninggalkan posisinya sebagai eksekutif di Goldman Sachs untuk menjadi kepala penasihat ekonomi Trump.
Dari dokumen tersebut terkuak Cohn menerima setidaknya US$ 40 juta berupa bonus, gaji, bunga, dan dividen yang terkait dengan Goldman Sachs. Sekitar separuhnya ia terima dalam bentuk kompensasi saham.
Investasinya tersebar dalam bentuk lembaga modal ventura bergengsi Andreessen Horowitz hingga unit penyimpanan di Ohio. Cohn juga mendapat lebih dari US$ 1 juta Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) -- yang sebelumnya diklaim Gedung Putih dalam proses divestasi bersama dengan holding Goldman.
7. Don McGahn
Don McGahn yang sebelumnya menjabat sebagai pengacara kampanye Trump dan kini menjadi salah satu penasihat Gedung Putih menghasilkan US$ 2,4 juta dari firma hukumnya, Jones Day pada tahun 2016 lalu. Law firm tersebut diketahui memiliki ikatan yang kuat dengan Partai Republik.
Tahun lalu, McGahn juga mendapat bayaran senilai US$ 4.900 dari perusahaan jasa pembuat lagu.
Advertisement
8. Keith Kellogg
Keith Kellogg, Kepala Dewan Keamanan Nasional, melaporkan penghasilan dan pesangonnya sebesar US$ 96.000 selama bekerja satu bulan untuk Cubic Corp, sebuah kontraktor pertahanan. Jumlah tersebut masih ditambah kepemilikan saham kurang lebih senilai US$ 366.000 di sejumlah lembaga investasi, obligasi, dan akun dana pensiun.
Dia berutang sebesar US$ 600.000 dalam bentuk pinjaman, termasuk hipotek rumah.