Bom Bunuh Diri Tewaskan Tim Sensus Pakistan, Target Militan?

Insiden ledakan bom bunuh diri ini terjadi setelah pengeboman yang diklaim oleh gerilyawan Taliban dalam beberapa pekan terakhir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Apr 2017, 17:31 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2017, 17:31 WIB
Korban ledakan bom Pakistan di Lahore. (AFP)
Korban ledakan bom Pakistan di Lahore. (AFP)

Liputan6.com, Lahore - Pekerja sensus dan pengawal keamanannya di kota Lahore Pakistan menjadi korban serangan bom bunuh diri. Sedikitnya enam orang tewas dalam peristiwa itu.

"Empat dari mereka yang tewas adalah tentara, dua lainnya belum diketahui. Dua puluh dua lainnya terluka," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Rabu (5/4/2017).

"Sebuah tim yang melaksanakan sensus pertama Pakistan dalam hampir 20 tahun menjadi sasaran serangan," imbuh polisi.

Lokasi ledakan di dekat Jalan Bedian telah ditutup.

Insiden ini terjadi di tengah serangkaian pengeboman yang diklaim oleh gerilyawan Taliban dalam beberapa pekan terakhir.

Sejauh ini belum diketahui apakah dua warga sipil yang tewas akibat bom bunuh diri adalah pekerja sensus atau pejalan kaki. Namun pasukan keamanan kerap menjadi sasaran oleh para militan.

Taliban mengatakan serangan itu dilakukan untuk pembalasan dendam terhadap aparat keamanan. Para militan telah memukul kembali setelah operasi militer terhadap mereka di barat laut Pakistan.

Pada Februari, faksi Taliban menyatakan melakukan serangan bom di Lahore yang menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 80.

Sementara sebelumnya dalam serangan bom bunuh diri di sebuah kuil di Simpang yang juga diklaim ISIS. Polisi mengatakan 90 orang tewas.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya