Kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI 2017 Jadi Perhatian Dunia

Hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan, paslon nomor 3 Anies-Sandi unggul atas Ahok-Djarot.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Apr 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2017, 21:00 WIB
Basuki Tjahaja Purnama- Ahok- Djarot Saiful Hidayat-Jakarta- Angga Yuniar-20170419
Ahok bersama Djarot saat konferensi pers terkait hasil hitung cepat Pilkada DKI 2017, Jakarta, Rabu (14/4). Ahok berjanji akan melunasi janji-janjinya selama menjabat sebelum lepas jabatan Oktober 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon urut nomor 3 dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno menang versi hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei.

Terkait hal itu, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat pun memberikan ucapan selamat.

"Saya ucapkan selamat kepada Anies-Sandi," ujar Basuki yang kerap disapa Ahok di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (19/4/2017).

Ahok mengucapkan terima kasih kepada Polri, TNI, KPU, dan Bawaslu yang telah mendukung jalannya pilkada sehingga berjalan dengan lancar.

Ia berharap paslon Anies dan Sandiaga dapat meneruskan pekerjaan rumahnya di DKI Jakarta dengan baik. Ditegaskan pula oleh Ahok, ia akan bekerja dengan cepat selama sisa waktunya enam bulan ke depan.

"Kami akan bekerja dengan baik meletakkan dasar-dasar dan kita berharap Anies-Sandi bisa meneruskan dengan baik," kata Ahok.

Tidak lupa, pria kelahiran Manggar, Bangka Belitung, 50 tahun lalu itu juga meminta agar para pendukungnya tidak sedih dan kecewa. "Tidak apa-apa, Tuhan kasih kekuasaan, Tuhan pula yang ambil. Tuhan tahu yang terbaik," ungkapnya.

Ditegaskan pula oleh ayah tiga anak tersebut, bahwa dirinya sangat terbuka terhadap paslon terpilih. "Kami terbuka untuk Anies minta data, kami open government."

Setelah pilkada, Ahok meminta agar seluruh warga Jakarta kembali bersatu. "Kami harapkan semua lupakan persoalan selama kampanye dan pilkada, Jakarta rumah kita bersama," tegas Ahok.

Kabar mengenai kekalahan Ahok dan Djarot versi quick count menjadi sorotan dunia setelah sejumlah media asing mengulasnya.

Situs The New York Times memuat kabar tersebut dengan tajuk "Early Result Suggest Loss for Jakarta Governor in Religiously Tinged Election".

"Hasil tidak resmi dari pemilihan gubernur Jakarta, Ibu Kota Indonesia, pada Rabu menunjukkan bahwa petahana, Basuki Tjahaja Purnama, kalah dalam pertarungan sengit yang secara luas dipandang sebagai ujian bagi toleransi agama dan etnis di negara mayoritas muslim terbesar di dunia," demikian kalimat pembuka di artikel The New York Times.

"Hanya beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup, lembaga survei independen melakukan hitung cepat dan hasilnya menunjukkan, penantang Ahok, Anies Baswedan, yang juga mantan menteri pendidikan memimpin dengan perolehan suara antara 56 dan 59 persen," tulis media tersebut.

Situs berita Asian Correspondent hadir dengan artikel berjudul "'Quick count' shows Anies Baswedan is new Jakarta governor".

"Meski Komisi Pemilihan Umum mengatakan bahwa hitung cepat bukanlah hasil akhir, namun data awal dari kebanyakan lembaga survei menunjukkan Anies Baswedan dan pasangannya Sandiaga Uno berhasil memimpin dengan 57-58 persen suara dibandingkan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang meraih 42 persen," tulis Asian Correspondent dalam artikelnya.

Dalam ulasannya, Asian Correspondent juga mengutip cuitan Anies di media sosial Twitter pada detik-detik jelang kemenangannya versi hitung cepat.

"Teman-teman, siapapun yang telah Anda pilih, mari saling merangkul satu sama lain, saatnya bagi Jakarta untuk maju dan bahagia bersama," demikian kutipan kicauan Anies.

The Australian juga menyoroti kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Melalui tajuk "Jakarta governor election: Voters choose between Ahok and Baswedan", situs berita itu memuat bahwa hitung cepat memenangkan Anies Baswedan, seorang mantan menteri pendidikan dan peraih beasiswa Fullbright.

"Meski KPU belum akan mengumumkan hasilnya hingga awal Mei, hitung cepat Indikator -- sebuah lembaga survei -- menunjukkan Anies memperoleh 57,52 persen suara dibanding Ahok 42,48 persen di mana suara yang sudah dihitung 95 persen," muat The Australian dalam artikelnya.

The Australian juga mengutip pidato kemenangan pasangan Anies-Sandi yang dilakukan tiga jam setelah pemungutan suara resmi ditutup.

"Kami berkomitmen untuk menjaga keberagaman dan persatuan. Tujuan kami membuat Jakarta menjadi provinsi paling harmonis di Indonesia," ujar Anies.

Situs berita ABC mengusung artikel berjudul "Jakarta governor election: 'Quick count' shows Ahok losing office to Anies Basweden" untuk mengabarkan kekalahan Ahok versi quick count.

"Menurut hitung cepat, Anies Baswedan memimpin perolehan suara dalam pemilu Jakarta setelah jutaan warga memberikan suara mereka di lebih dari 13.000 TPS di seluruh wilayah ibu kota untuk memilih gubernur berikutnya," sebut ABC pada kalimat pembuka artikelnya.

Melalui artikel bertajuk "Jakarta Gov. Ahok concedes election after divisive campaign", CNN mengabarkan Ahok mengakui kekalahannya dalam pemilu yang berlangsung Rabu 19 April 2017.

Kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 versi quick count dimuat pula oleh Al Jazeera dengan judul artikel "Jakarta Governor Ahok heading for election loss."

"Hasil hitung suara tidak resmi menunjukkan bahwa gubernur petahana di Jakarta, Ibu Kota Jakarta, kalah...," tulis Al Jazeera.

Kantor berita Associated Press memuat kabar serupa dengan judul "Christian Candidate Likely to Lose Key Election That Laid Bare Indonesia's Sectarian Divide". Sementara itu "Christian governor ousted in Jakarta election" menjadi pilihan tajuk Financial Times untuk mengabarkan hasil hitung cepat yang dimenangkan oleh Anies-Sandi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya