Wali Kota di Australia Antusias Jaring Udang di Padang

Brad Pettitt, Wali Kota Fremantle, Australia Barat tengah dalam kunjungan persahabatan ke Padang. Ia berkunjung ke tambah udang vaname.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Mei 2017, 11:02 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2017, 11:02 WIB
Ilustrasi Padang. (http://cpnskementerian.info)
Ilustrasi Padang. (http://cpnskementerian.info)

Liputan6.com, Padang - Brad Pettitt, Wali Kota Fremantle, Negara Bagian Australia Barat berkunjung ke Padang, Sumatra Barat. Ia kemudian diajak melihat potensi udang vaname di Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah.

"Mengagumkan, Padang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan," kata Brad, Kamis (4/5/2017).

Saat kunjungan tersebut, udang vaname milik masyarakat Pasir Jambak sudah cukup besar dan siap untuk dipanen. Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah yang menemani Brad kemudian mengambil jaring untuk menangkap udang tersebut.

Tanpa ragu, Mahyeldi melempar jaring ke tengah tambak. Tak berapa lama, jaring terisi udang yang cukup besar dan segar.

"Wah banyak sekali, luar biasa," celetuk pekerja di tambak udang itu saat melihat Walikota Padang menyeret jaring hingga ke pinggir.

Tak ingin ketinggalan, Wali Kota Fremantle itu pun antusias untuk turut mencoba. Brad Pettitt kemudian mengambil jaring dan melemparnya ke dalam tambak. Hasilnya, cukup banyak juga udang yang terjaring.

"Ini pengalaman pertama saya menjaring udang," tutur Brad.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang, Zalbadri menyebutkan budidaya udang vaname cocok dikembangkan di Padang, apalagi prospek keekonomian komoditas tersebut sangat tinggi.

"Pasarnya bagus, proses budidayanya juga mudah dan cocok dengan wilayah Kota Padang yang masih banyak rawa-rawa. Kalau ditekuni ini akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Zalbadri.

Ia menyebutkan budidaya udang vaname itu dilakukan di tambak seluas 500 meter persegi (m2) milik kelompok masyarakat Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah.

Hasil panennya diperkirakan mencapai 3,75 ton sampai 4,25 ton. Nilainya bisa mencapai Rp 400 juta. "Hanya 100 hari, udang dapat dipanen. Harga per kilogramnya mencapai Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu," jelasnya.

Zalbadri mengatakan udang vaname memiliki sejumlah keunggulan, seperti tahan terhadap berbagai penyakit, tingkat pertumbuhan yang relatif cepat, cocok dibudidayakan di daerah berawa, dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Kerjasama

Dalam kunjungan itu, Wali Kota Brad dan pemerintah Kota Padang menyepakati kerjasama di bidang perdagangan dan jasa. Kedua kota ini memiliki kemiripan karena sama-sama berada di pesisir pantai dan memiliki pelabuhan yang representatif.

Mahyeldi berharap kerjasama itu juga menyasar bidang pertanian, peternakan, industri dan makanan. Alasannya, agar komoditi asal daerah itu bisa dipasarkan di Australia.

Selain itu, Wali Kota Padang tersebut juga berharap kerjasama di bidang jasa yang meliputi sektor pariwisata, budaya, pendidikan, dan infrastruktur. (Erinaldi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya