25-5-1998: Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan Versus India

Pada 1998, perseteruan sengit pecah antara India dan Pakistan. Adu unjuk kuat nuklir pun terjadi.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 28 Mei 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 06:00 WIB
Ilustrasi nuklir India
Ilustrasi nuklir India (nationalinterest)

Liputan6.com, New Delhi - Pada 25 Mei 1998, kawasan Asia selatan bergolak. Terjadi perseteruan sengit antara India dan Pakistan.

Pada hari itu, Pakistan meledakkan 5 senjata nuklir bawah tanah sebagai respons atas uji coba peluncuran nuklir yang dilancarkan India, dua pekan sebelumnya.

Pejabat Pakistan mengungkapkan senjata nuklir tersebut diledakkan di kawasan Baluchistan dekat perbatasan Afghanistan, sekitar pukul 15.30 sore waktu setempat. Lokasi peledakan jauh dari permukiman penduduk, sehingga tak ada dampak buruk.

Beberapa menit kemudian, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif berpidato di hadapan rakyatnya. Dia menegaskan peledakan nuklir merupakan sikap tegas yang dilakukan pihaknya. Sikap India, menurut Sharif, tak bisa dibiarkan.

"Hari ini adalah hari bersejarah bagi kita semua. Tuhan telah memberikan kita kekuatan untuk mengambil langkah ini sebagai upaya pertahanan negara," ujar Sharif, seperti dimuat BBC.

"Sebenarnya kami tidak pernah ingin ikut berpartisipasi dalam pengembangan nuklir ini, tapi ini menjadi cara kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita tidak bisa didikte," imbuh dia.

Sharif menjelaskan langkah pemerintahannya telah didukung penuh oleh semua rakyat Pakistan untuk menyadarkan komunitas internasional yang hanya bungkam saat India melakukan uji coba nuklir. Meski demikian, sang perdana menteri mengatakan siap berdialog dengan Pemerintah India dan menyepakati perjanjian damai.

Sementara itu, situasi di parlemen India gempar saat mencuatnya berita Pakistan meledakkan nuklir.

Perdana Menteri India Atal Behari Vajpayee mengatakan bahwa tindakan Pakistan justru sama saja menganggap bahwa aksi uji coba nuklir India adalah tindakan yang benar.

Negara Barat turut mengutuk tindakan Pakistan. Presiden Amerika Serikat Bill Clinton mengatakan, Pakistan telah melebihi batas. Menurut dia, negara tersebut akan dikenai sanksi internasional. NATO menyebut aksi Pakistan itu sangat berbahaya bagi stabilitas dunia.

Februari 1999, hubungan Pakistan dan India membaik setelah disepakatinya Perjanjian di Lahore yang pokok isinya penyelesaian wilayah regional di Jammu dan Kashmir. Namun 3 bulan kemudian, konflik kembali pecah setelah India menyerang pasukan udara yang dibeking Pakistan.

Pasukan tersebut menyusup ke Khasmir yang dicurigai India bisa membahayakan kedaulatan negara. Namun Pakistan menegaskan bahwa mereka adalah pejuang kemerdekaan yang ingin menuntut negerinya agar merdeka.

AS turun tangan dan mendesak Pakistan menarik kelompok penyusup tersebut. Islamabad pun menarik mereka keluar.

Pada 2002, Pakistan dan India sempat bersitegang kembali hingga hampir terjadinya perang. Tapi hal itu surut dan kedua negara sepakat menuju perdamaian pada Januari 2004.

Sejarah lain mencatat pada 28 Mei 905 Pertempuran Tsushima yang merupakan perang antara Rusia dan Jepang, berakhir dengan kekalahan Rusia.

Kemudian 28 Mei 1959, 2 hewan menorehkan sejarah setelah menjadi makhluk hidup pertama yang berhasil bertahan hidup di ruang angkasa.

Monyet betina jenis 'squirrel monkey' bernama Able dan Baker itu mengangkasa, setelah diluncurkan 300 mil dari Bumi menggunakan roket Jupiter AM-18 dari Cape Canaveral di Florida, AS.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya