Timnas Saudi Tolak Mengheningkan Cipta bagi Korban Teror London

Tim nasional sepak bola Arab Saudi menolak ajakan mengheningkan cipta bagi korban teror London.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Jun 2017, 11:35 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 11:35 WIB
Suasana mengheningkan cipta untuk korban teror London. Tampak pemain timnas Arab Saudi yang menolak melakukan ajakan tersebut (Twitter/@darrelltester)
Suasana mengheningkan cipta untuk korban teror London. Tampak pemain timnas Arab Saudi yang menolak melakukan ajakan tersebut (Twitter/@darrelltester)

Liputan6.com, Adelaide - Tim nasional sepak bola Arab Saudi dikritik karena menolak ajakan mengheningkan cipta untuk para korban tewas dan luka-luka akibat serangan teroris di London Bridge beberapa waktu lalu.

Dikutip dari laman The Guardian, Jumat (9/7/2017), para pemain dari kedua tim diberi interupsi untuk berbaris di tengah lapangan guna memberi penghormatan kepada korban serangan teroris di London. Kala itu, pertandingan antara timnas Arab Saudi berhadapan dengan timnas Australia bertempat di Kota Adelaide.

Kedua tim bertanding untuk melakoni laga kualifikasi Piala Dunia 2018 mendatang.

Saat prosesi mengheningkan cipta siap dimulai, timnas Australia telah siap dalam posisi. Barisan yang rapi dan kepala tertunduk sebagai upaya penghormatan kepada korban.

Namun, beda halnya dengan timnas Arab Saudi yang sama sekali tak merespons permintaan penyelenggara meski prosesi telah berjalan. Timnas yang berasal dari negara kaya minyak tersebut sama sekali tak mengambil posisi, seperti yang dilakukan oleh timnas Australia.

Setiap individu hanya sibuk dengan urusan masing-masing. Beberapa ada yang melakukan joging dan pemanasan sebelum pertandingan dimulai.

Seorang presenter sepak bola Adam Peacock menuliskan pernyataan dalam akun Twitter-nya. Ia mengatakan, Konfederasi Sepak Bola Asia telah menyetujui prosesi mengheningkan cipta. Ia juga mengatakan, Federasi Sepak Bola Australia telah mencoba untuk mendekati timnas Arab Saudi agar bergabung dalam penghormatan tersebut, tapi tetap saja gagal.

Dalam aksi teror yang terjadi di London, setidaknya dua orang warga Australia menjadi korban tewas. Sara Zelenak berusia 21 tahun asal Brisbane dan Kirsty Boden berusia 28 tahun asal Australia Selatan.

Zelanak sendiri bekerja di London sebagai pengasuh dan Boden bekerja sebagai perawat.

Sementara itu, dua warga negara Australia lainnya juga mengalami luka akibat tusukan benda tajam di bagian lehernya. Aksi beringas tersebut diduga kuat akibat serangan yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS.

Dikutip dari laman Independent, berbagai kritikan dari netizen di sosial media terus mengalir.

"Saya berharap FIFA memanggil timnas Arab Saudi karena kurangnya rasa hormat dalam ritual mengheningkan cipta," tulis salah satu pengguna Twitter.

"Keheningan yang hanya diberikan dalam satu menit untuk menghormati korban aksi teror London. Pemain Arab Saudi malah berkeliaran tak memberi rasa hormat," tulis netizen lainnya.

Sejak pertandingan dimulai hingga ditiupnya pluit wasit, timnas Australia unggul 3-2 atas timnas Arab Saudi.  Kemenangan tim Negeri Kanguru sekaligus membuka kesempatan bagi mereka untuk berlaga di ajang Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Rusia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya