Liputan6.com, Marawi - Setelah sejumlah simpang siur kabar tentang keberadaan Isnilon Hapilon, kini pemerintah Filipina meyakini bahwa pemimpin kelompok Abu Sayyaf (atau Islamic State of Iraq and the Levant – Philippines Province) itu masih berada di Kota Marawi.
Kelompok Abu Sayyaf merupakan salah satu koalisi pemberontak Maute yang menyulut pertempuran di dan menduduki Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Mindanao, Filipina, sejak 23 Mei 2017. Pemimpin kelompok itu, Isnilon Hapilon, dikabarkan turut membantu pihak pemberontak.
Advertisement
Baca Juga
"Kini, menurut informasi terbaru yang bersumber dari lapangan, Isnilon Hapilon masih bersembunyi di Marawi. Bahkan, menurut kabar, Hapilon bersembunyi di salah satu masjid di sana. Kemungkinan besar informasi tersebut benar," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, seperti yang dikutip dari Asian Correspondent, Selasa (4/7/2017).
Lorenzana juga mengatakan bahwa informasi tersebut kemungkinan besar akurat. Mengingat, hingga kini, Hapilon juga belum dilaporkan kembali ke wilayah domisilinya di Basilan, yang saat ini tengah dipantau oleh otoritas Filipina.
Sebelumnya, pada akhir Juni 2017, sempat dikabarkan bahwa Isnilon Hapilon telah melarikan diri dari Marawi. Kabar itu bersumber dari Angkatan Bersenjata Filipina (AFP).
 Pernyataan akhir Juni 2017 itu tidak dikonfirmasi oleh Istana Kepresidenan Filipina, yang masih belum meyakini kepastian infomasi tersebut. Istana Malacanang juga meminta agar AFP dan berbagai otoritas pemerintah di Marawi, terus berupaya untuk melakukan validasi info agar lebih akurat.
"Untuk sementara, kabar tersebut (mengenai Hapilon) masih bersifat mentah. Info itu masih harus terus divalidasi oleh AFP dan agensi pemerintah setempat. Maka, kami belum bisa menyatakan secara resmi, hingga ada bukti konkret," kata Juru Bicara Istana Malacanang, Ernesto Abella.
Militer Filipina kini juga dilaporkan tengah intensif melakukan patroli di Danau Lanao, yang kerap digunakan oleh kelompok pemberontak sebagai akses distribusi logistik dan rute melarikan diri.
"Kami meningkatkan pantauan dan patroli di danau tersebut," kata Komandan Gugus Tugas Marawi, Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera.
Sebelumnya, AFP telah berhasil menggagalkan distribusi amunisi dan upaya penyelamatan sejumlah militan yang terluka lewat Danau Lanao. Sejak itu, patroli di kawasan tersebut semakin diperketat.
Letkol Herrera juga tidak menutup kemungkinan bahwa militan memiliki rute alternatif. Dan, mungkin saja, sejumlah militan telah berhasil meloloskan diri dari Marawi yang saat ini telah dikepung oleh militer AFP.
"Kami juga memperketat pengepungan dan pemantauan untuk meminimalisir militan yag melarikan diri," kata Herrera.
Operasi pembersihan sisa-sisa aktivitas militan di Marawi, sampai saat ini, masih berlanjut. Pasukan AFP menyatroni satu-per-satu bangunan di Marawi, memburu militan yang bersembunyi atau menjinakkan bom rakitan yang mungkin ditanam oleh militan.
Saksikan juga video berikut ini