Serang Desa, Abu Sayyaf Penggal Kepala Eks Tentara Filipina

Saat ditemukan pada Selasa, 22 Agustus pagi, kondisi mantan tentara Filipina ini sudah terbakar dan terpenggal.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Agu 2017, 14:37 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2017, 14:37 WIB
Abu Sayyaf
Abu Sayyaf adalah kelompok separatis yang berbasis di Filipina.

Liputan6.com, Manila - Seorang mantan tentara Filipina bernama Julio Pasawa menjadi korban kelompok militan Abu Sayyaf di Basilan, sebuah provinsi di Kepulauan Mindanao yang berpenduduk mayoritas Muslim. Jasad pria berusia 62 tahun itu ditemukan dalam kondisi kepala terpenggal.

Sebuah stasiun radio lokal, seperti dikutip dari Asian Correspondent, Rabu (23/8/2017), melaporkan bahwa Julio Pasawa yang merupakan mantan perwira di Angkatan Darat Filipina dan seorang mualaf itu diculik dari desanya di Kota Maluso pada Senin, 21 Agustus 2017. Saat ditemukan Selasa, 22 Agustus 2017 pagi, kondisinya sudah terbakar dan terpenggal.

Dalam insiden pada Senin lalu, sembilan orang termasuk seorang anak berusia 13 tahun tewas. Sejumlah rumah juga dibakar setelah kelompok Abu Sayyaf menyerang desa di Maluso itu.

Ini adalah kedua kalinya desa tersebut diserang kelompok Abu Sayyaf sejak 2010.

Lebih dari 20 orang, termasuk 14 orang asing, ditahan Abu Sayyaf di dua pulau di Filipina selatan. Beberapa di antaranya bahkan ditahan hingga tiga tahun.

"Pasukan Filipina menggerebek sebuah kamp militan di sebuah pulau terpencil dan menyelamatkan seorang pelaut Vietnam yang ditahan selama sembilan bulan," kata seorang juru bicara Angkatan Laut, Senin.

"Trung Huige ditinggalkan saat tentara menyerang sebuah kamp Abu Sayyaf di Pulau Mataja pada Sabtu," kata Jesida May Viduya selaku juru bicara pasukan angkatan laut Mindanao.

Sejauh ini, dua pelaut Vietnam masih ditahan, dua orang lainnya dilaporkan dipenggal kepalanya dan satu lagi berhasil diselamatkan.

Di Pulau Jolo yang berada di dekatnya, dua pelaut Vietnam termasuk di antara 19 tahanan yang masih ditahan dalam penculikan terpisah.

Kelompok Abu Sayyaf terkenal karena pengeboman, pemenggalan, pemerasan dan penculikan untuk tebusan di selatan negara Katolik Roma itu.

Salah satu pemimpinnya, Isnilon Hapilon, disebut sebagai dalang untuk menduduki sebuah kota muslim di selatan Filipina.

Lebih dari 700 orang terbunuh dan 400 ribu warga lainnya mengungsi akibat pertempuran selama tiga bulan untuk merebut kembali Kota Marawi -- yang belum berakhir hingga saat ini.

Pemimpin Abu Sayyaf Tewas

Sebelumnya, seorang pemimpin kelompok teror Abu Sayyaf, Muamar Askali alias Abu Rami, dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan aparat keamanan Filipina. Baku tembak terjadi di Pulau Bohol.

Konfirmasi kematian Abu Rami disampaikan oleh Kepala Divisi Intelijen Kepolisian Daerah Visaya, Jonathan Cabal lewat Twitter pribadinya.

"Aparat keamanan Filipina mengonfirmasi kematian Muammar Asklai alias Abu Rami saat terjadi pertempuran di Inabangan, Bohol," sebut Cabal seperti dikutip dari Asian Correspondent 12 April 2017.

Abu Rami dikenal sebagai salah pemimpin subgrup Abu Sayyaf. Kelompok yang dipimpinya merupakan otak pemenggalan seorang warga Jerman dan tiga tentara Filipina pada Febuari lalu.

Pertempuran Abu Sayyaf dan militer Filipina terjadi pada Selasa, 11 April 2017. Adu tembak menyebabkan delapan orang tewas, termasuk tiga anggota militer Filipina.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya