Terungkap, Isi Surat Barack Obama ke Donald Trump

Di AS, sudah menjadi tradisi bagi presiden untuk meninggalkan sepucuk surat bagi penerusnya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 04 Sep 2017, 14:33 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2017, 14:33 WIB
20170121- Pidato Donald Trump -AFP Photo
Barack Obama menyalami Donald Trump jelang penyampaian pidato pertama Trump sebagai Presiden AS di Capitol Hill, Washington DC, AS, Jumat (20/1). Dikabarkan, Trump sendiri yang menulis dan menyusun pidato pelantikannya. (AFP Photo)

Liputan6.com, Washington, DC - Pada hari terakhirnya di Gedung Putih, Barack Obama melipat secarik kertas berisi tulisan tangannya, memasukkannya ke dalam sebuah amplop, dan dengan huruf kapital ia menuliskan, kepada "Bapak Presiden".

Sosok yang dituju Obama melalui surat tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah penerusnya, Donald Trump.

"Surat tersebut dimaksudkan untuk membagi pengalaman, pelajaran, sedikit nasihat yang mungkin dapat membantu penerus kami menjalankan tanggung jawab besar seiring dengan jabatan tertinggi di negara kita dan kepemimpinan di dunia yang bebas," demikian komentar Obama tentang tradisi surat-menyurat seperti dikutip dari Time pada 20 Januari 2017.

Belakangan, isi surat pribadi Obama kepada Trump terungkap. Lewat suratnya, Obama menekankan sejumlah hal.

"Pertama, kita berdua diberkati, lewat jalan berbeda, dengan keberuntungan yang luar biasa. Tidak setiap orang beruntung. Semuanya terserah kita untuk melakukan segala yang kita bisa untuk membangun lebih banyak tangga kesuksesan bagi setiap anak dan keluarga yang bersedia bekerja keras," ungkap Obama dalam poin pertama suratnya seperti dikutip dari CNN pada Senin (4/9/2017).

"Kedua, kepemimpinan Amerika di dunia sungguh diperlukan. Terserah pada kita, melalui tindakan dan contoh, untuk mempertahankan tatanan internasional yang terus berkembang sejak akhir Perang Dingin di mana kesejahteraan dan keamanan kita bergantung".

Obama tidak lupa mengingatkan Trump bahwa jabatan yang diemban hanya sementara. "Ketiga, kita hanya penghuni sementara di kantor ini. Yang membuat kita menjadi pengawal institusi demokrasi dan tradisi -- seperti aturan hukum, pemisahan kekuasaan, perlindungan yang setara dan kebebasan sipil -- yang telah diperjuangkan oleh leluhur kita".

Dan sebagai catatan terakhir, Obama berpesan agar Trump meluangkan waktu bagi teman dan keluarga. "Mereka akan membantu Anda melewati jalan kasar yang tak terelakkan".

Di AS, sudah menjadi tradisi bagi presiden untuk meninggalkan sepucuk surat bagi penerusnya. Namun, biasanya isi surat ini tidak akan terungkap dengan begitu cepat.

Surat bertulis tangan dari George W. Bush dan Bill Clinton saja baru terungkap pada awal tahun ini.

Bagaimanapun, Trump memuji surat dari Obama. Dalam wawancara dengan ABC News, Presiden ke-45 AS itu menyebutnya sebagai "surat yang indah".

Gedung Putih maupun pihak Obama menolak berkomentar terkait hal ini.

 

Saksikan video berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya