Liputan6.com, Sacramento - Korban tewas akibat kebakaran paling mematikan dalam sejarah California, Amerika Serikat, mencapai 40 orang.
Menurut Gubernur California Jerry Brown, kebakaran telah menghanguskan nyaris 86 ribu hektare lahan di San Fransisco utara. Ia menggambarkan musibah itu sebagai "horor yang tak pernah dibayangkan seorang pun".
"Ini benar-benar salah satu tragedi terbesar yang pernah dihadapi California. Kehancurannya luar biasa," terang Brown seperti dikutip dari Sky News pada Minggu (15/10/2017).
Advertisement
Korban dilaporkan berusia antara 14 hingga 100 tahun. Namun, kebanyakan dari mereka adalah para lanjut usia.
Mayoritas diperkirakan meninggal pada 8 hingga 9 Oktober, ketika api muncul dan mengejutkan banyak orang.
Saat ini sekitar 300 orang masih dilaporkan hilang. Meski demikian, otoritas setempat meyakini banyak di antara mereka akan ditemukan dalam kondisi hidup.
Sepekan setelah kebakaran, sekitar 5.700 rumah dan bisnis hancur serta diperkirakan 100 ribu orang terpaksa mengungsi. Tak sedikit dari mereka memilih berlindung di sejumlah gereja.
Baca Juga
Tim Halbur, kehilangan kedua orang tuanya LeRoy dan Donna -- keduanya berusia 80 tahun -- dalam musibah ini ketika mereka mencoba menyelamatkan diri dari kediaman mereka di Santa Rosa pekan lalu. Pasangan ini baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50.
"Ibu saya ditemukan di garasi. Sementara, ayah saya tidak jauh dari situ. Kemungkinan ia menolong ibu masuk ke mobil dan ia sendiri sedang memeriksa kondisi," jelas Halbur.
Salah seorang korban termuda bernama Kai Shepherd (14). Nyawanya melayang saat hendak menyelamatkan diri bersama keluarganya .
Sedikitnya lusinan kilang anggur terkenal di Napa Valley dan Sonoma County hancur akibat kebakaran ini. Fakta ini dinilai akan memiliki efek jangka panjang terhadap industri pariwisata yang penting bagi California.
Lebih dari 10 ribu petugas pemadam kebakaran termasuk yang berada di luar wilayah kerja California dikerahkan untuk memadamkan api dengan bantuan tanker udara dan helikopter.
Suhu tinggi dan kondisi kering menjadi kesulitan tersendiri untuk melakukan pemadaman. Namun kekuatan angin diperkirakan akan melemah sehingga dapat memudahkan petugas.