Jenderal China Tersangka Korupsi Tewas Gantung Diri

Seorang Jenderal China tersangka kasus korupsi, ditemukan tewas di kediamannya di Beijing.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 28 Nov 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2017, 17:30 WIB
Jenderal Zhang Yang dan Jenderal Fang Fenghui, perwira tinggi People's Liberation Army China yang berdinas di Central Military Commission (AP/Mark Schiefelbein)
Jenderal Zhang Yang (kiri) dan Jenderal Fang Fenghui, perwira tinggi People's Liberation Army China yang berdinas di Central Military Commission (AP/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Beijing - Seorang Jenderal China tersangka kasus korupsi, ditemukan tewas di kediamannya di Beijing. Kabar itu disampaikan oleh media pemerintah China pada Selasa 28 November 2017.

Jenderal Zhang Yang yang berdinas di China Central Military Commission (CMC) -- departemen perpolitikan militer Tiongkok -- diduga bunuh diri pada 23 November 2017. Kata media pemerintah China Xinhua, seperti dikutip dari The New York Times, Selasa (28/11/2017).

Selain itu, seorang narasumber militer China mengatakan kepada South China Morning Post (SCMP) bahwa Zhang Yang tewas akibat gantung diri.

Obituari Zhang Yang juga dirilis oleh People's Liberation Army Daily (PLA Daily), surat kabar resmi militer China. Rilis itu telah disebarluaskan selama lima hari terakhir ke seluruh komando militer Tiongkok.

PLA Daily berkomentar dalam artikel obituari Zhang Yang, menulis bahwa aksi bunuh diri yang dilakukan oleh sang jenderal merupakan 'tindakan memalukan'.

Surat kabar itu juga menyebut bahwa perwira berbintang itu sebagai 'individu berwajah dua, yang mengadvokasikan loyalitas di satu sisi, namun melakukan korupsi di sisi lain'.

"Melakukan bunuh diri untuk menghindari hukuman dari Partai Komunis China dan hukum negara adalah tindakan yang sangat memalukan dari Zhang Yang," tulis PLA Daily.

 


Dugaan Korupsi Zhang Yang

Menurut laporan Xinhua, Jenderal Zhang Yang diduga memiliki relasi dengan Jenderal Guo Boxiong dan Xu Caihou -- dua eks-Chairman of CMC -- yang telah terciduk oleh otoritas anti-korupsi Tiongkok beberapa waktu silam.

Seorang narasumber mengatakan kepada SCMP bahwa Zhang Yang diduga pernah menerima suap sebesar 25 juta yaun (US$ 3,7 miliar) dari Jenderal Guo.

Zhang Yang juga diduga memiliki harta kekayaan yang melimpah dari sumber lain yang tak jelas, indikasi bahwa dirinya menerima suap.

Pada 2016, Jenderal Guo dijatuhi pidana penjara seumur hidup oleh pengadilan tinggi karena terbukti bersalah menerima suap sebagai bentuk imbalan karena telah membantu proses kolusi jabatan terhadap beberapa perwira militer China.

Sementara itu, Jenderal Xu meninggal pada 2015 akibat kanker kandung kemih sebelum dirinya sempat disidangkan.

Pemberantasan Rasuah Menyeret Puluhan Ribu Perwira Militer China

Setidaknya 13.000 perwira People's Liberation Army (PLA) telah dinvestigasi atas dugaan kasus korupsi, usai Presiden Xi Jinping menggalakkan kebijakan pemberantasan rasuah di China sejak lima tahun terakhir.

Dengan menggunakan preteks reformasi dan modernisasi birokrasi PLA, Presiden Xi berniat untuk memberangus korupsi yang bersifat endemik di dalam tubuh angkatan bersenjata Tiongkok.

Ia juga mendesak agar PLA semakin meningkatkan profesionalisme korps perwira dan merotasi jenderal tua dengan mereka yang lebih muda.

Meski tampak reformis, operasi pemberangusan puluhan ribu perwira PLA dengan preteks pemberantasan korupsi itu, dinilai oleh Barat sebagai cara bagi Presiden Xi untuk 'mengendalikan' militer agar lebih loyal kepadanya dan selaras dengan visinya, tulis The New York Times.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya