Memoar Kaisar Jepang soal Perang Dunia II Terjual Rp 2,9 Miliar

Memoar Kaisar Hirohito ditulis tangan oleh seorang ajudan yang juga seorang diplomat Jepang bernama Terasaki Hidenari.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2017, 06:48 WIB
Diterbitkan 08 Des 2017, 06:48 WIB
Kaisar Hirohito (AFP)
Mantan Kaisar Jepang, Hirohito (AFP)

Liputan6.com, New York City - Sebuah memoar milik Kaisar Jepang Hirohito yang berisi bagaimana negaranya dapat terlibat dalam Perang Dunia II, telah terjual sekitar Rp 2,9 miliar dalam sebuah lelang di New York.

Riwayat hidup singkat tersebut juga diketahui dengan nama lain yaitu, Imperial Monologue. Di dalamnya tercatat bagaimana Jepang saat mulai bergabung dalam perang hingga menyerah pada Agustus 1945. Catatan tersebut diduga dibuat atas permintaan dari Amerika Serikat (AS) setelah Perang Dunia II.

Dikutip dari BBC, Jumat (7/12/2017), memoar yang dilelang itu adalah salinan yang ditulis tangan oleh seorang ajudan yang juga seorang diplomat bernama Terasaki Hidenari. Hidenari juga bekerja sebagai penerjemah bagi Kaisar saat sedang berurusan dengan pasukan AS.

Memoar tersebut dianggap ditulis dengan sangat hati-hati untuk membebaskan Kaisar dari tanggung jawab pribadi atas terjadinya Perang Dunia II.

Cetakan pertama dari memoar sang Kaisar dibuat pada 1990, satu tahun setelah ia meninggal dunia. Sedangkan manuskrip asli dari memoar itu terjual oleh sebuah rumah pelelangan Inggris, Bonhams, di New York dan diperkirakan mencapai harga sekitar Rp 1,3 miliar hingga Rp 2 miliar.

Menurut juru bicara Bonhams, pembuatan memoar itu diperintahkan oleh Kaisar Jepang kepada beberapa ajudannya pada 1946 dengan dukungan dari Jenderal Amerika Serikat Douglas MacArthur.

Menurut Bonhams, kedua buku catatan tersebut adalah satu-satunya memoar dengan isi paling lengkap dari kesaksian Kaisar dan menjadi kunci dari kebenaran untuk memahami sejarah Negeri Sakura.

Dalam kenangan tersebut, Kaisar Hirohito mendeskripsikan bahwa ia pernah berada di satu situasi di mana ia tidak memiliki pilihan lain tetapi untuk setuju dengan keputusan kabinet.

Sang Kaisar juga khawatir jika perlawanan atas terlibatnya Jepang dengan perang akan membawa negara kepada konflik internal yang menyebabkan kehancuran.

Sejauh mana Kaisar Hirohito terlibat dalam pengambilan keputusan selama perang masih dinilai cukup kontroversial di kalangan sejarawan sampai saat ini. (Affifa Zahra)

Dokumen Rahasia Perang Dunia II Dijual di Pasar Loak

Peninggalan Perang Dunia II diketahui banyak yang sudah tak terdeteksi keberadaannya. Tak jarang juga saat di temukan, barang-barang yang sangat antik tersebut segera dijual atau dilelang oleh pihak tertentu.

Pada 2016, sebuah dokumen rahasia sisa PD II ditemukan di sebuah pasar loak di Prancis. Seseorang menjual dokumen rahasia berupa rencana pendaratan Pasukan Sekutu ke Normandia dalam Perang Dunia II. Pendaratan yang dikenal dengan nama D-Day itu menjadi titik balik kemenangan Pasukan Sekutu melawan pasukan Nazi Jerman.

Dokumen itu muncul lagi setelah 72 tahun dan akan dilelang di Inggris. Sebelumnya, seperangkat dokumen tersebut ditemukan dalam suatu koper yang dulunya dijual di pasar loak tersebut.

Dokumen penting itu berisi sejumlah foto hitam-putih pengintaian oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF). Temuan ini membuktikan persiapan yang teliti guna memastikan keberhasilan D-Day.

Salah satu foto menggambarkan sejumlah pasukan Nazi Jerman yang berhamburan di pantai ketika pesawat RAF terbang rendah untuk mengambil foto peralatan pertahanan pantai.

Foto-foto dan dokumen-dokumen dijual melalui lelang dalam dua kelompok karena berasal dari dua vendor yang berbeda, salah satunya adalah seorang warga Prancis yang mendapatkan temuan ini di pasar loak Prancis. Temuannya dinilai 250 poundsterling (Rp 4,7 juta).

Satu kelompok barang lagi dimiliki oleh kolektor pribadi pernak-pernik militer yang membelinya langsung dari keluarga para pasukan Inggris. Temuannya dinilai £800 (Rp 15 juta).

Tim Harper dari C&T Auctions mengatakan bahwa siapapun yang menyimpan semua dokumen ini pernah terlibat dalam skuadron pengintaian atau Korps Intelijen atau keduanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya