Liputan6.com, Tibet - Pemimpin spritual Tibet, Dalai Lama adalah salah satu tokoh dunia yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Ia mempunyai akun Twitter bernama @DalaiLama. Tak tanggung-tanggung, pengikutnya sudah mencapai 16,6 juta orang.
Selain aktif di Twitter, baru-baru ini pria berusia 82 tahun tersebut membuat sebuah aplikasi baru untuk menyampaikan ajarannya.
Dilansir dari laman AsiaOne, Sabtu (16/12/2017), lewat aplikasi bernama 'app-iness', nantinya Dalai Lama akan mengunggah video berupa ajaran yang akan ia sampaikan secara langsung.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya video, ia juga akan mengunggah berita dan foto berisi pesan-pesan kehidupan.
Namun sayangnya, aplikasi app-iness tak dapat diunduh oleh pengguna telepon pintar di China. Pasalnya, pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut sangat membatasi aplikasi dan media sosial.
Maka dari itu, tak banyak warga Tibet yang dapat memanfaatkan aplikasi terbaru tersebut.
Menurut Dalai Lama, kemajuan teknologi sangat membantu masyarakat. Namun, ia meminta agar masyarakat tak salah dalam penggunaan internet.
"Tanpa teknologi, manusia tak akan memiliki masa depan," ujar Dalai Lama. "Kita juga harus berhati-hati, agar pengaruh internet tak merusak perasaan kita," tambahnya.
Â
Berjalan Kaki dari Tibet hingga India
Salah satu hal yang tak dapat dilupakan dari sosok Dalai Lama yaitu saat ia melakukan perjalan bersejarah untuk kabur ke India dari serangan Pemerintah China pada 31 Maret 1959.
Perjalanan Dalai Lama bersama 20 pengikutnya yang termasuk 6 orang menterinya, sangat berat. Karena, rombongan ini kabur ke India dengan berjalan kaki.
Dibutuhkan waktu 15 hari untuk sampai ke India. Sebab medan yang harus dilewati sangat berat dan harus melintas gunung Himalaya.
Perjalanan tersebut banyak dilakukan pada malam hari. Keputusan ini diambil demi mencegah pasukan China yang terus berpatroli mencari rombongan ini.
Sampai di India, Dalai Lama langsung ditawari suaka oleh Otoritas Negeri Bollywood itu. Usai diberi suaka Dalai Lama tinggal di Dharamasala, Utara India.
Setelah Dalai Lama mencapai India, beberapa waktu kemudian, 80 ribu pengikutnya mengikuti aksi dari sang pemimpin spritual tersebut.
Dalai Lama diincar akibat aksi kerusuhan yang terjadi di Ibukota Tibet, Lhasa. Pemerintah China saat itu kemudian menunjuk Panchen Lama sebagai pemimpin Tibet. Demikian dilansir dari BBC History.
Sampai saat ini Pachen Lama tak diakui Dalai Lama sebagai Pemimpin Tibet. Ini disebabkan sikap politik Panchen yang pro-Beijing.
Tibet sampai sekarang masih dikontrol oleh Pemerintah Pusat di China. Bahkan mayoritas penduduk Ibukota Lhasa saat ini bukan orang asli Tibet.
Advertisement