Pesawat Amfibi Jatuh ke Sungai di Sydney, 6 Orang Tewas

Sebuah pesawat amfibi (seaplane) jatuh ke sungai di Sydney, Australia pada Minggu, 31 Desember 2017

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 01 Jan 2018, 07:36 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2018, 07:36 WIB
Pesawat amfibi DHC-2 Beaver yang dioperasikan oleh firma pariwisata Sydney Seaplanes. Salah satu pesawat yang dikelola firma itu jatuh di Sydney (31/12/2017) dan menewaskan 6 orang yang diduga penumpang dan pilot (Supplied/Sydney Seaplanes)
Pesawat amfibi DHC-2 Beaver yang dioperasikan oleh firma pariwisata Sydney Seaplanes. Salah satu pesawat yang dikelola firma itu jatuh di Sydney (31/12/2017) dan menewaskan 6 orang yang diduga penumpang dan pilot (Supplied/Sydney Seaplanes)

Liputan6.com, Sydney - Sebuah pesawat amfibi (seaplane) jatuh ke sungai di Sydney, Australia pada Minggu, 31 Desember 2017, pukul 15.15 waktu setempat.

Pesawat itu jatuh dan tenggelam sedalam 13 m di Teluk Yerusalem, Sungai Hawkesbury, di Kota Cowan, 50 km di utara Sydney.

Dari bangkai pesawat, aparat berhasil mengumpulkan enam jasad korban. Demikian seperti dikutip BBC, Minggu (31/12/2017).

Menurut firma pengelola pesawat tersebut, keenam korban meliputi; seorang pilot, seorang anak berusia 11 tahun, dan empat orang berkewarganegaraan Inggris.

Semua korban berstatus sebagai penumpang dan awak pesawat jenis DHC-2 Beaver dengan nomor registrasi VH-NOO, yang dikelola oleh firma wisata Sydney Seaplanes.

Seperti dikutip dari ABC Australia, sebelum jatuh, seaplane itu tengah dalam perjalanan dari Cottage Point Inn Restaurant menuju Rose Bay di Sydney timur -- dengan rata-rata waktu tempuh mencapai sekitar 20 menit.

Tak disangka, si tengah perjalanan, pesawat itu kemudian dilaporkan jatuh.

Kapal, helikopter, dan tim penyelam penyelamat dari New South Wales Police dan New South Wales Ambulance Service dikerahkan untuk merespons jatuhnya pesawat amfibi tersebut.

Pusat komando juga telah didirikan di Teluk Apple Tree, di Bobbin head, Taman Nasional Ku Ring Gai, Kota Cowan.

Kini, polisi masih terus menjaga bangkai dan puing pesawat sepanjang waktu, hingga tim pemerintah federal dari Biro Keselamatan Transportasi Australia tiba pada Senin 1 Januari 2018.

Aparat setempat juga masih menyelidiki apa yang menyebabkan pesawat amfibi itu jatuh di Sydney, Australia. Polisi juga mendesak para saksi mata untuk melaporkan diri guna memberikan kesaksian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya