Liputan6.com, Washington, DC - Fire and Fury adalah buku nonfiksi yang menggambarkan situasi di dalam Gedung Putih setelah Donald Trump berkuasa. Intrik dan rahasia di lingkaran dalam sang miliarder nyentrik dibeberkan ke publik.
Tak heran, buku yang memicu kontroversi tersebut laris manis. Bahkan, ada kemungkinan alur cerita di dalamnya akan dibuat film seri televisi. Tentu saja Donald Trump bisa tambah emosi.
Hak atas buku yang disusun Michael Wolff tersebut telah dibeli oleh Endeavor Content, yang berencana menuangkan ke dalam film seri televisi, demikian dilaporkan The Hollywood Reporter, seperti dikutip dari VOA Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Holllywood Reporter mengatakan, Michael Wolff akan diikutsertakan dalam proyek ini sebagai produser eksekutif bersama dengan eksekutif BBC, Michael Jackson.
Perekrutan aktor atau tanggal penyiarannya belum ditetapkan, tetapi pengumuman ini memicu spekulasi tentang siapa yang akan memerankan beberapa tokoh penting di Gedung Putih.
Buku yang ditulis didasarkan pada serangkaian wawancara dengan mantan penasihat presiden Steve Bannon dan orang dalam Gedung Putih lainnya, telah membuat marah Presiden Donald Trump. Di dalam buku itu, dia digambarkan sebagai sosok yang tidak stabil, kekanak-kanakan, tidak menguasai materi, serta cepat marah.
Trump pun sempat menyatakan keberatannya. Cuitan di akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump ditujukan pada sang penulis.
"Michael Wolff adalah pecundang 100 persen, yang membuat cerita khayalan untuk menjual buku yang benar-benar membosankan dan penuh kebohongan ini."
Michael Wolff menanggapi kicauan Donald Trump dengan mengatakan, "Dia tidak saja membantu saya membuat buku saya laris, tetapi dia justru membuktikan kebenaran hal-hal yang saya kemukakan dalam buku itu."
Fire and Fury adalah buku sensasional pada 2018. Sejauh ini, buku itu sudah terjual lebih dari 1 juta kopi dan menduduki peringkat paling atas dalam daftar buku paling laris New York Times.
Buku yang 'Menggoyang' Donald Trump
Penulis buku Fear and Fury, Michael Wolf, menyebut karyanya akan menjadi pukulan telak yang mampu mengakhiri karier Donald Trump di kursi kepresidenan. Semua yang tertulis di buku tersebut, menurut Wolf, disaring dari berbagai kesadaran publik tentang sepak terjang Trump di tahun pertama pemerintahannya.
Sebagaimana dikutip dari laman Independent pada Minggu (7/1/2017), beragam tuduhan yang ditujukan kepada Donald Trump, seperti sifat kekanakan dan kredibilitas sebagai presiden yang diragukan oleh segelintir 'orang dalam' telah menjadikannya sebagai tajuk utama di berbagai pemberitaan media global.
Saya pikir salah satu dari beragam dampak serius buku ini adalah fenomena penguasa tanpa jubah kebesaran," ujar Wolf dalam wawancaranya pada BBC Radio 4.
"Apa yang saya tulis sepertinya membuktikan beberapa hal yang menunjukkan dengan sendirinya bagaimana ia tidak dapat melakukan tugas kepresidenan," lanjut Wolf.
Wolf menambahkan, "Tiba-tiba orang baru sadar, 'ya Tuhan, itu benar, dia tak punya apa pun'. Itu adalah latar belakang ke sebuah persepsi dan pengertian bahwa bukti-bukti tersebut akan mengakhiri... kepemimpinannya sebagai presiden."
Donald Trump telah beberapa kali membantah tuduhan yang dituliskan oleh buku tersebut dan menyebutnya 'penuh kebohongan’. Trump geram lantaran buku tersebut menyebut dirinya tidak siap menerima kemenangan Pemilu 2016 dan munculnya kabar tentang beberapa orang kepercayaan yang mencemooh kemampuannya.
Advertisement