Tak Sopan, Turis Ini Berfoto di Pangkuan Patung Buddha di Thailand

Wanita ini duduk dalam pangkuan patung Buddha. Hal tersebut dianggap tak sopan di Thailand.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Mar 2018, 03:02 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2018, 03:02 WIB
selfie
Ilustrasi turis berfoto di tempat wisata. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Bangkok - Gara-gara berfoto di atas pangkuan patung Buddha di Ayutthaya, seorang turis membangkitkan kemarahan pengguna Facebook Thailand. Wisatawan itu dianggap tidak sopan.

Wanita yang tak diketahui identitasnya itu diyakini orang Asia. Ia duduk di pangkuan patung Buddha besar di Wat Yai Chai Mongkol, Thailand.

Seorang pengguna Facebook dengan nama Nopporn Chompirom kemudian memposting gambar tersebut pada Kamis 8 Maret 2018, mengatakan bahwa bukan dia yang mengambil foto turis itu.

Foto tersebut, ia menjelaskan, adalah kiriman daru seseorang untuk disebarkan secara online, dengan harapan pihak berwenang akan bertindak.

Seperti dikutip dari Asia One, Sabtu (9/3/2018), Nopporn mengatakan bahwa si fotografer berada di dek atas Pagoda Chai Mongkol pada Rabu 7 Maret saat membidik wanita yang duduk di pangkuan patung Buddha.

Saat ia turun untuk menemui mereka, para wanita tersebut sudah pergi.

Raja Naresuan membangun pagoda untuk merayakan kemenangan perang Thailand. Patung Buddha Phra Ratana Nimman itu, ditambahkan pada tahun 1961 di sisi timur laut pagoda.

Wakil kepala pengurus Wat Yai Chai Mongkol Phrakru Sirichai Mongkol mengatakan bahwa hanya ada sedikit petugas yang bisa memastikan bahwa wisatawan berperilaku sopan di area itu.

Dia mengatakan, ke depannya akan dipasang tanda peringatan yang berisi desakan pada pengunjung agar bersikap hormat.

Direktur Kantor Sejarah Taman Ayutthaya Sukanya Baonerd mengaku merasa kecewa melihat foto tersebut. Ia lalu melaporkannya ke polisi.

Sukanya mengatakan bahwa kantornya akan menginstruksikan pemandu wisata untuk mengendalikan turis asing saat mengunjungi situs bersejarah.

 

 

Saksikan juga video berikut:

Foto Telanjang di Gunung Keramat

Gunung Taranaki yang dianggap suci Suku Maori
Gunung Taranaki yang dianggap suci Suku Maori (Wikimedia Commons)

Ulah turis yang menuai protes lalinnya terjadi di Gunung Taranaki di Selandia Baru. Kala itu seorang model Playboy, Jaylene Cook mendaki dan berpose telanjang tanpa busana di puncaknya.

Suku Maori setempat mengatakan bahwa ulah Cook dianggap tak menghormati budaya setempat. Padahal bagian atas gunung berapi itu adalah tempat yang dianggap suci atau keramat untuk penduduk lokal.

"Seperti seseorang pergi ke St Peter Basilika di Vatikan dan berfoto telanjang," ujar juru bicara suku Maori setempat, Dennis Ngawhare, seperti dikutip dari BBC, 3 Mei 2017.

"Ini tempat yang sakral dan sesuatu seperti itu (berfoto bugil) sangat tidak tepat," imbuh Dennis.

Gambar Cook, dengan pose menghadap puncak gunung setinggi 2.518 meter tanpa dibalut sehelai benang pun itu, diambil saat dia mendaki gunung beberapa hari yang lalu bersama pasangannya. Kemudian, foto itu diposting di akun Instagram dan menjadi populer, dengan likes hingga 10.000 orang.

"Orang mungkin mengatakan, itu hanya batu dan tanah, yang tak perlu dihormati?" Kata Dennis.

Tapi, bagi Suku Maori setempat, gunung berapi tersebut dianggap sebagai tempat pemakaman nenek moyang mereka. Lokasi di mana jiwa para leluhur berada.

Mereka bahkan tak mendaki ke puncak untuk rekreasi, dan hanya melakukannya demi tujuan seremonial atau upacara adat.

Karena negara itu dijajah oleh Inggris, suku setempat sering tak membahas gunung tersebut -- yang diberi nama Gunung Egmont oleh Kapten Cook, yang kini banyak dikunjungi wisatawan.

"Baru akhir-akhir ini kita bisa mendapat masukan tentang apa yang terjadi di gunung," ujar juru bicara Maori setempat menjelaskan.

"Kami hanya meminta orang untuk menghormatinya. Kasus terakhir ini hanyalah contoh yang sangat menyebalkan, di mana seseorang jelas tidak tahu bagaimana berperilaku di sini."

Wali kota Distrik Stratford, Neil Volzke, setuju bahwa tindakan tersebut adalah contoh ketidakpekaan terhadap budaya.

"Saya tidak berpikir gambar itu menyinggung atau cabul, namun tak pantas untuk naik ke puncak Gunung Taranaki seperti itu karena merupakan tempat yang sangat penting bagi masyarakat Maori," kata Volzke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya