10 Tahun Gonta-Ganti Warna Rambut, Wanita Ini Alami Hal Mengerikan...

Seorang wanita mengalami hal mengerikan setelah sering gonta-ganti warna rambut selama sepuluh tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2018, 22:00 WIB
Ilustrasi pewarna rambut (iStock)
Ilustrasi pewarna rambut (iStock)

Liputan6.com, Harbin - Setiap manusia menganggap bahwa rambut adalah mahkota kepala. Karenanya, baik laki-laki maupun perempuan rajin merawat rambut. Biasanya mereka merawatnya dengan cara sederhana, seperti rajin keramas, melakukan perawatan, atau bahkan mewarnainya agar terlihat lebih indah.

Namun, kamu harus waspada ketika ingin mewarnai rambut. Karena banyak dampak buruk yang bisa terjadi bila kamu mewarnai rambut, apalagi hal itu sering dilakukan.

Dilansir dari OddityCentral, Rabu (14/3) seorang wanita berusia 50-an mengidap penyakit liver serius setelah rutin mewarnai rambut setiap bulan dalam 10 tahun terakhir. Kabar ini kemudian langsung menjadi perbincangan banyak orang.

Chen, nama si perempuan itu, didiagnosisi sirosis kimia yang berasal dari paparan bahan kimia yang terkandung di dalam pewarna rambut yang selalu dia pakai setiap bulannya.

Diceritakan media lokal di China, Chen pada awalnya merasa kurang nyaman dengan munculnya uban atau rambut putih di kepalanya.

Pada awal kemunculan uban, Chen mengaku tidak begitu bermasalah. Namun, semakin tua uban itu semakin banyak dan karena itu dia bertekad untuk menutupinya dengan cat rambut.

Yang membuat Chen bingung, uban yang ada di kepalanya tidak wajar. Karena kemunculannya tidak berkala, namun langsung banyak. Karena itu, dia berani untuk mewarnai rambutnya sesering mungkin.

Namun, hal ini ternyata tidak berjalan baik. Rambut Chen memang tampak selalu baru, tapi kondisi tubuhnya melemah. Kira-kira dua bulan yang lalu, saat Chen menaiki tangga ke kamarnya, dia mulai merasa sangat lelah dan terengah-engah.

Ketika akhirnya dia sampai di kamar tidur, suaminya menyadari bahwa kulit wanita itu menjadi kuning, seperti juga mata putihnya yang berubah menjadi kuning.

Chen dan suaminya segera pergi ke rumah sakit dan sesampainya di sana mereka langsung menuju Departemen Infeksi Medis di Harbin. Hasil tes medis menunjukkan bahwa dia memiliki kadar bilirubin lebih dari 10 kali di tubuhnya.

Dokter menemukan bahwa hati (liver) Chen sedang dalam stadium lanjut sirosis, dan ahli medis langsung mencoba untuk mengetahui penyebabnya.

Informasi yang didapatkan, wanita itu tidak pernah memiliki masalah alkohol dan riwayat medisnya tidak menunjukkan obat yang bisa merusak hatinya begitu parah.

Karena itu, para ahli medis terus bertanya lebih banyak tentang kebiasaannya dengan harapan bisa menemukan beberapa petunjuk.

 

Simak video mengenai tren rambut warna hantu berikut: 

Memicu Gejala Liver

Berkenalan dengan Obat Baru untuk Hepatitis C
Ada harapan baru untuk para pasien dengan penyakit liver lanjutan akibat virus infeksi kronis seperti Hepatitis C.

Setelah mendengar bahwa Chen rutin mewarnai rambut setiap bulan dan telah berlangsung selama 10 tahun, dokter menetapkan bahwa bahan kimia dalam pewarna bertanggung jawab atas sirosisnya.

Setelah lebih dari 20 hari pengobatan, kondisi Chen pun membaik. Namun dokter mengatakan bahwa beberapa kerusakan kimia pada livernya tidak dapat diubah, yang mana itu meningkatkan risiko terkena kanker.

Dr. Fu Lijuan, direktur Departemen Penyakit Dalam untuk Penyakit Menular, mengatakan bahwa kebanyakan pewarna rambut mengandung puluhan bahan kimia. Beberapa di antaranya sangat beracun bagi tubuh manusia, seperti nitrobenzene dan anilin.

Zat ini mudah diserap melalui kulit kepala dan begitu masuk ke dalam tubuh, zat tersebut harus dimetabolisme oleh hati. Seiring waktu, ini tidak hanya membahayakan organ tubuh, tapi juga bisa menyebabkan kerusakan serius seperti kasus Chen ini.

Dr Fu menyarankan agar tidak mewarnai rambut Anda. Tujuannya untuk melindungi hati. Tapi jika harus melakukannya, dia menyarankan agar menggunakan pewarna berbasis tanaman.

Jika memilih pewarna rambut kimia, Fu mengklaim bahwa Anda sebaiknya tidak menggunakannya lebih dari sekali setiap enam bulan sekali.

 

 

 

Teks: Syifa Fauziah

Sumber: Brilio.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya