Liputan6.com, Melbourne - Paspor bukan hanya dokumen perjalanan yang harus dimiliki jika Anda hendak bepergian ke luar negeri dan memasuki sebuah negara.
Bagi sebagian besar orang, paspor menjadi saksi bisu jejak keberadaan mereka di suatu tempat yang dikunjungi, ditandai dengan cap masuk yang mereka peroleh di bandara, pelabuhan laut, dan perbatasan darat di seluruh dunia.
Baca Juga
Israel Umumkan Wajib Militer 7.000 Orang Yahudi Ultra-Ortodoks, Akan Ikut Perang di Gaza dan Lebanon?
Hamas Kasih Syarat Ke Donald Trump untuk Gencatan Senjata Gaza, Perang Israel Vs Hamas Bakal Berakhir?
Kisah Malang Mazyouna di Gaza, Wajahnya Hancur oleh Roket Israel dan Dilarang Mendapat Perawatan
Tapi ada satu negara yang capnya mungkin tak diinginkan untuk dibubuhkan di paspor. Sebab, stempel tersebut bisa mencegah Anda untuk mengunjungi negara lain di masa depan.
Advertisement
Negara yang dimaksud adalah Israel. Pemerintah yang tak mengakui kedaulatan Israel tidak akan mengizinkan orang asing masuk ke teritorinya, bahkan untuk sekedar liburan.
"Beberapa negara mungkin menolak Anda untuk masuk, jika paspor Anda berisi bukti perjalanan ke Israel, atau jika koper Anda memiliki stiker yang menunjukkan bahwa Anda pernah berada di Israel," kata Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) , seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (16/3/2018).
Selain cap paspor dari Israel, "bukti" lain yang akan mempersulit perjalanan Anda adalah cap paspor dari Mesir dan Yordania yang berbatasan dengan Israel, tiket perjalanan yang menunjukkan Israel sebagai tujuan, dan stiker bagasi dalam bahasa Ibrani.
Jika Anda pernah ke Israel pada titik tertentu, ada beberapa negara yang cenderung menolak untuk membiarkan Anda masuk. Sebagian besar adalah negara anggota Liga Arab, yaitu Lebanon, Arab Saudi, Iran, Oman, Kuwait, Bahrain, dan Sudan.
Sedangkan untuk Libya, Yaman, Suriah dan Irak juga akan menolak pelancong yang pernah singgah di Israel, meski keempatnya merupakan negara-negara yang masuk dalam daftar "negara yang tak boleh dikunjungi" DFAT.
Solusinya...
Israel sangat sadar cap paspornya bisa membebani wisatawan asing. Solusi yang ditawarkan pemerintah setempat adalah pemberian kartu masuk khusus dari pejabat perbatasan.
Pelancong bisa menyelipkannya ke dalam paspor selama mereka berada di Israel tanpa perlu memberikan cap. Ketika wisatawan meninggalkan Israel, mereka bisa membuang kartu tersebut atau menghilangkan bukti yang mereka miliki.
Panduan untuk wisatawan yang berniat menyambangi Israel: jika Anda adalah turis yang tidak bermaksud melakukan kunjungan politik di negara tersebut, hal semacam itu seharusnya tidak menjadi masalah.
Tetapi jika Anda memiliki sejarah dengan negara-negara Arab, bersiaplah untuk dicecar sejumlah pertanyaan tambahan di perbatasan.
Advertisement