Sumbangan 250 Ribu Roti Komuni untuk Venezuela yang Dilanda Krisis

Anggota keuskupan Katolik mengantarkan roti komuni melewati jembatan yang menghubungkan Kolombia dan Venezuela menjelang liburan Paskah.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2018, 06:48 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2018, 06:48 WIB
Ilustrasi roti komuni yang diberikan ke Venezuela. (AFP Photo/Eric Cabanis)
Ilustrasi roti komuni yang diberikan ke Venezuela. (AFP Photo/Eric Cabanis)

Liputan6.com, Caracas - Gereja-gereja Katolik di Kolombia menyumbangkan 250 ribu roti komuni ke jemaah-jemaah di negara tetangganya Venezuela, di mana krisis pangan menyebabkan kekurangan hosti.

Keuskupan Katolik Cucuta di Kolombia mengatakan para anggotanya menerobos hujan lebat pekan ini, untuk mengantarkan roti itu melewati jembatan yang menghubungkan kedua negara menjelang liburan Paskah.

Seperti dikutip dari VOA Indonesia News, Minggu (1/4/2018), kelangkaan pangan Venezuela telah membuat gereja tidak bisa memperoleh tepung gandum. Bahan yang diperlukan untuk membuat roti komuni untuk digunakan dalam Misa sepanjang tahun, termasuk Minggu Paskah.

Laporan berita lokal mengatakan beberapa gereja di Venezuela memecah roti komuni menjadi dua, sehingga lebih banyak orang bisa mendapat komuni.

La Croix International, sebuah harian Katolik, mengatakan gereja-gereja di negara bagian Mérida di Andes tidak memiliki roti altar untuk Misa pada 25 Februari.

Keuskupan Katolik Cucuta kemudian memposting sumbangan roti komuni ke gereja-gereja di Venezuela di Facebook. Menunjukkan foto-foto relawan yang membawa kotak besar penuh makanan tersebut.

Krisis ekonomi Venezuela yang dipicu oleh penurunan produksi minyak, telah menyebabkan kelangkaan banyak makanan pokok, termasuk gandum, gula, telur dan kopi.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Hewan di Kebun Binatang Tinggal Tulang Berbalut Kulit

Kelaparan, Warga Venezuela Bunuh Kuda di Kebun Binatang
Kelaparan, Warga Venezuela Bunuh Kuda di Kebun Binatang (Reuters)

Krisis yang terjadi di Venezuela juga berdampak pada hewan-hewan di kebun binatang di sana.

Seiring hiperinflasi yang memicu krisis pasokan pangan kepada jutaan warganya, muncul foto-foto di dunia maya yang menunjukkan beberapa hewan koleksi Taman Margasatwa Zuila, kebun binatang terbesar di Venezuela, terlihat sangat kurus.

Pemandangan serupa juga terlihat di Kebun Binatang Maracaibo di ibukota Caracas, di mana harimau Bengal, jaguar, dan beberapa burung liar Amerika Selatan terduduk lesu di dalam kandang. Demikian dilansir dari Time.com pada 2 Maret 2018.

Perwakilan kelompok pemerhati hak-hak hewan di Venezuela menyebut beberapa ekor bebek, babi, dan kambing disembelih, untuk memberi makan hewan-hewan yang kelaparan tersebut.

Sementara itu, sepasang burung kondor Andean yang ditangkarkan, dengan alasan menjaga kepunahan, diketahui tidak diberi pakan secara teratur selama berminggu-minggu, tulis kantor berita El Pais.

Keadaan tidak lebih baik terjadi di penangkaran burung utama, di mana seekor burung caracara berjambul dan burung hantu kedapatan memangsa burung lain di dalam kandang. Ulah mereka diduga sebagai akibat dari kelaparan.

Dirwings Arrieta, kepala distrik San Francisco, distrik Taman Margasatwa Zuila berada, mengumumkan segera merestrukturisasi operasional dan saluran air kebun binatang, pasca-tersebarnya kabar menyedihkan tersebut di media sosial.

Meski begitu, Arrieta tidak menyebutkan secara pasti upaya penyelesaian segera terhadap kasus malnutrisi yang melanda hewan-hewan di kebun binatang di Venezuela itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya