Facebook Bakal Beberkan Data Pengguna yang Dicomot Cambridge Analytica

Facebook akan membeberkan secara rinci, mulai pekan ini, tentang data-data pengguna yang kemungkinan digunakan oleh Cambridge Analytica.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 10 Apr 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 12:00 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Washington DC - Bersiaplah untuk mencari tahu apakah data akun Facebook Anda telah dimanfaatkan dalam skandal Cambridge Analytica.

Mulai Senin, 9 April 2018, sebanyak 87 juta pengguna yang data pribadinya di Facebook mungkin dimanfaatkan oleh Cambridge Analytica, akan mendapat pesan terperinci di beranda mereka.

Dikutip dari Time.com pada Selasa (10/4/2018), Facebook mengatakan sebagian besar pengguna yang terkena dampak skandal kontroversial tersebut berada di Amerika Serikat (AS).

Beberapa lainnya, dengan angka masing-masing lebih dari satu juta pengguna yang terkena dampaknya, berada di Filipina, Indonesia, dan Inggris.

Selain itu, seluruh 2,2 miliar pengguna Facebook akan menerima pemberitahuan berjudul 'Protecting Your Information' (Melindungi Informasi Anda), dengan tautan untuk melihat aplikasi apa yang Cambridge Analytica gunakan untuk menambang puluhan juta data pribadi penggunanya.

Tautan tersebut juga menyediakan rincian informasi apa yang telah firma konsultan tersebut bagikan melalui aplikasi terkait.

Jika pengguna berkenan, mereka dapat mematikan aplikasi secara individual, atau mematikan akses pihak ketiga ke aplikasi itu sepenuhnya.

Menurut beberapa pemberitaan, termasuk serangkaian liputan khusus oleh harian The New York Times, skandal Cambridge Analytica adalah krisis privasi terburuk dalam sejarah.

Salah satu dugaan paling kontroversial adalah, kegiatan penambangan data itu berafiliasi dengan Donald Trump, dalam upaya memengaruhi publik untuk memilih dirinya di Pemilu Presiden AS pada 2016 lalu.

Pemimpin Facebook, Mark Zuckerberg, mengakui bahwa ia membuat kesalahan besar, karena gagal mengambil pandangan cukup luas tentang tanggung jawab media sosial yang didirikannya itu.

Zuckerberg mengaku siap untuk bersaksi di depan Kongres pada pekan depan.

 

 

Simak video pilihan berikut:

 

Jumlah Pencurian Data Pengguna Facebook Masih Belum Jelas

Facebook Minta Maaf via Surat Kabar
Seorang pria membaca iklan berisi permintaan maaf di sebuah surat kabar Inggris, 25 Maret 2018. CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf terhadap skandal Cambridge Analytica menggunakan iklan di sembilan surat kabar Inggris dan AS. (Oli SCARFF/AFP)

Sementara itu, pembocor skandal Cambridge Analytica, Christopher Wylie sebelumnya memperkirakan lebih dari 50 juta pengguna telah terjebak dalam penambangan data, yang berkedok kuis kepribadian.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun televisi NBC pada Minggu, 8 April 2018, Wylie mengatakan jumlah (data pengguna yang ditambang) sebenarnya bisa lebih besar dari 87 juta.

Aplikasi Facebook, yang disebut 'This is Your Digital Life' adalah kuis kepribadian besutan seorang peneliti akademis bernama Aleksander Kogan, yang membayar sekitar 270.000 orang untuk turut serta di dalamnya.

Aplikasi ini menyedot tidak hanya data dari orang-orang yang berpartisipasi, tetapi juga -- karena keamanan Facebook yang cukup longgar -- data dari teman-teman mereka, termasuk rincian yang tidak ingin mereka bagikan secara publik.

Facebook kemudian membatasi aplikasi data yang dapat diakses, tetapi sudah terlambat dalam kasus ini.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 4 April 2018, Cambridge Analytica mengatakan pihaknya memiliki data hanya dari 30 juta pengguna Facebook.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya