Pemerintah Suriah: Serangan Koalisi Milter AS Ditakdirkan Gagal

Pasukan Amerika Serikat, Prancis dan Inggris menggempur ibu kota Suriah atas dugaan serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Douma.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Apr 2018, 11:15 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2018, 11:15 WIB
Serangan Senjata Kimia di Suriah
Tentara Suriah yang terlihat di pinggiran timur Douma, 8 April 2018. Mereka hendak melanjutkan pertempuran sengit mereka di Ghouta Timur. (Foto: AFP PHOTO)

Liputan6.com, Damaskus - Media pemerintah Suriah menyebut serangan koalisi militer Amerika Serikat, Prancis dan Inggris yang dilancarkan ke ibu kota Damaskus sebagai operasi ilegal dan "ditakdirkan gagal".

Dikutip dari laman Straits Times, Sabtu (14/4/2018), pasukan Amerika Serikat, Prancis dan Inggris menggempur ibu kota Suriah atas dugaan serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Douma, pekan lalu.

"Agresi tripartit adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata kantor berita SANA.

Koresponden AFP di Damaskus melaporkan setidaknya ada beberapa ledakan berturut-turut yang terdengar pada pukul 04.00 pagi waktu setempat (01.00 GMT) yang diikuti suara mesin pesawat, demikian dikutip dari laman Times of Israel.

Kepulan asap pun dapat terlihat dari tepi utara dan timur ibu kota. Media Suriah itu juga merilis sejumlah foto dengan awan berwarna merah yang tampak jelas di langit Damaskus.

Kantor berita SANA juga melaporkan, serangan gabungan Amerika Serikat menyasar pada pusat penelitian yang terletak di bagian Timur Laut dan pusat militer di kawasan Damaskus, tetapi serangan yang mengarah pada tempat penyimpanan senjata berhasil digagalkan.

Sementara itu laporan lain menyebut langit Aleppo di bagian utara terlihat cerah, sama halnya dengan Hasakeh (Timur Laut), serta Latakia dan Tartus di tepian barat, tempat penyimpanan senjata militer Suriah dan Rusia.

Operasi gabungan Amerika Serikat bersama koalisi militernya dilaksanakan satu pekan setelah serangan senjata kimia di Douma yang menewaskan 40 orang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pidato Donald Trump

Koalisi militer Amerika Serikat, Prancis dan Inggris melancarkan serangan ke Suriah (AFP)
Koalisi militer Amerika Serikat, Prancis dan Inggris melancarkan serangan ke Suriah (AFP)

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membenarkan serangan militer yang negara lakukan bersama Inggris dan Prancis lewat saluran televisi.

Menurut Trump, tindakan ini dilakukan untuk merespons serangan senjata kimia di negara tersebut.

"Sebuah operasi gabungan bersama angkatan bersenjata Prancis dan Inggris tengah berlangsung saat ini," ujar Presiden Amerika Serikat tersebut.

Dalam pidatonya, Trump telah memberi persetujuan atas serangan militer di lokasi penyerangan senjata kimia di Suriah.

Serangan tersebut dilancarkan sebagai balasan Amerika Serikat terhadap serangan senjata kimia di Douma pekan lalu, yang menurutnya dilakukan oleh pemerintah Suriah. Sejumlah ledakan pun dilaporkan telah terjadi di dekat ibu kota Suriah, Damaskus.

"Sebuah operasi gabungan bersama angkatan bersenjata Prancis dan Inggris tengah berlangsung saat ini," ujar Presiden Amerika Serikat tersebut.

Dalam pidatonya, Trump telah memberi persetujuan atas serangan militer di lokasi penyerangan senjata kimia di Suriah. Serangan ini dilancarkan sebagai balasan Amerika Serikat terhadap serangan senjata kimia di Douma pekan lalu, yang menurutnya dilakukan oleh pemerintah Suriah. Sejumlah ledakan pun dilaporkan telah terjadi di dekat ibu kota Suriah, Damaskus.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya