Liputan6.com, Oslo: Penembakan dan serangan bom di Norwegia hari Jumat lalu dikhawatirkan menewaskan hampir 100 orang. Polisi di Norwegia, Ahad (24/7) mengatakan tim penyelidik terus bekerja di lokasi perkemahan di Pulau Utoeya yang menjadi lokasi penembakan. Penyelidikan di kompleks kantor pemerintah di Oslo yang diserang bom dahsyat juga masih dilakukan.
Unit antiteror mengatakan mereka menggelar operasi setelah serangan bom mobil di Oslo yang menewaskan setidaknya tujuh orang. Aparat keamanan juga mengerahkan kapal selam mini untuk menyisir dan mencari korban yang mungkin tenggelam ketika mencoba melarikan diri dari penembakan. Demikian dilansir BBC Indonesia.
Di saat penyelidikan dilakukan, warga di seluruh penjuru Norwegia berduka cita dan menggambarkan dua insiden ini sebagai serangan terburuk sejak Perang Dunia II. Para pejabat pemerintah dan anggota keluarga kerajaan Norwegia menghadiri misa khusus di Katedral Oslo sementara bendera dikibarkan setengah tiang.
Dalam misa ini Perdana Menteri Jens Stoltenberg mengatakan serangan ini sebagai tragedi. Namun ia menambahkan serangan ini hanya akan memperkuat keinginan Norwegia menegakkan prinsip demokrasi dan kebebasan. "Kita ini negara kecil namun rakyatnya bisa dibanggakan," kata Stoltenberg. "Kita tidak akan pernah meninggalkan nilai-nilai yang kita junjung tinggi," tambahnya.
Paus Benediktus dalam misa hari Minggi di Vatikan juga menyampaikan bela sungkawa dan meminta semua pihak untuk menjauhi apa yang ia sebut jalan kebencian.(ADO)
Unit antiteror mengatakan mereka menggelar operasi setelah serangan bom mobil di Oslo yang menewaskan setidaknya tujuh orang. Aparat keamanan juga mengerahkan kapal selam mini untuk menyisir dan mencari korban yang mungkin tenggelam ketika mencoba melarikan diri dari penembakan. Demikian dilansir BBC Indonesia.
Di saat penyelidikan dilakukan, warga di seluruh penjuru Norwegia berduka cita dan menggambarkan dua insiden ini sebagai serangan terburuk sejak Perang Dunia II. Para pejabat pemerintah dan anggota keluarga kerajaan Norwegia menghadiri misa khusus di Katedral Oslo sementara bendera dikibarkan setengah tiang.
Dalam misa ini Perdana Menteri Jens Stoltenberg mengatakan serangan ini sebagai tragedi. Namun ia menambahkan serangan ini hanya akan memperkuat keinginan Norwegia menegakkan prinsip demokrasi dan kebebasan. "Kita ini negara kecil namun rakyatnya bisa dibanggakan," kata Stoltenberg. "Kita tidak akan pernah meninggalkan nilai-nilai yang kita junjung tinggi," tambahnya.
Paus Benediktus dalam misa hari Minggi di Vatikan juga menyampaikan bela sungkawa dan meminta semua pihak untuk menjauhi apa yang ia sebut jalan kebencian.(ADO)