Liputan6.com, Seoul - Kepolisian Korea Selatan meminta pengadilan setempat menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Cho Hyun-min, putri bos Korean Air Lines Co., Cho Yang-ho.
Kantor Polisi Seoul di Gangseo mengatakan mereka mengajukan surat penangkapan terhadap perempuan itu atas tuduhan penyerangan dan menimbulkan gangguan dalam bisnis, demikian seperti dikutip dari Korea Herald (4/5/2018).
Cho Hyun-min juga merupakan eksekutif senior maskapai nasional Korea Selatan itu. Dia menangani bidang pemasaran dan periklanan.
Advertisement
Baca Juga
Cho diselidiki atas tuduhan bahwa dia melempar gelas berisi jus kepada seorang mitra kerja dalam pertemuan bisnis pada bulan Maret 2018.
Tindakan itu ia lakukan lantaran kesal karena korban gagal menjawab pertanyaannya dengan benar.
Ia juga dicurigai berteriak pada staf yang hadir di pertemuan itu dan mengganggu jalannya pertemuan bisnis, dengan secara sepihak menolak untuk melanjutkan sesi rapat.
Pemeriksaan atas Cho Hyun-min telah dilakukan pada Selasa pekan ini. Ia telah menyangkal sebagian besar tuduhan dan bersikeras membantah telah melempar gelas berisi jus tersebut.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penyelidikan Tengah Berlangsung
Cho Hyun-min merupakan adik Cho Hyun-ah, yang pada 2014 lalu namanya terkenal lantaran bertindak semena-mena atas kekeliruan sepele dua pramugari Korean Air dalam sebuah penerbangan.
Cho Hyun-ah memaksa dua pramugari itu berlutut dan memohon ampun setelah dia disajikan kacang macadamia, masih di dalam bungkus, bukan dituang dalam mangkuk.
Ia juga memerintahkan penerbangan yang berangkat dari Seoul itu kembali ke bandara, sehingga salah satu dari mereka dapat dikeluarkan dari pesawat.
Sejak insiden "kacang" dan pelemparan jus itu muncul, ratusan personel Korea Air telah bergabung dalam ruang obrolan online untuk memperbincangkan kelakuan buruk keluarga Cho terhadap para karyawan dan staf rumah tangga.
Ratusan mantan karyawan dan petugas maskapai penerbangan itu diharapkan berpartisipasi dalam unjuk rasa menentang keluarga Cho pada hari Jumat.
Mereka diminta menutupi wajah mereka dengan topeng atau kacamata hitam, kalau-kalau pihak perusahaan mencoba untuk melacak identitas mereka.
Advertisement