Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mengumumkan perubahan kepemilikan pemegang saham. Terbaru, perusahaan asal Korea Selatan, NV III Holding Limited tercatat melakukan pembelian 1.021.691.227 lembar saham BUVA pada 18 Februari 2025.
Harga pembelian yakni Rp 40 per saham, atau totalnya senilai Rp 40,87 miliar. Usai transaksi, NV III Holding Limited kini memiliki 1.907.461.827 lembar saham BUVA atau setara 9,26 persen dari total saham BUVA.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, NV III Holding Limited memegang 885.770.600 lembar saham BUVA atau setara 4,96 persen dari total saham BUVA.
Advertisement
"Tujuan transaksi adalah investasi, dengan status kepemilikan saham langsung," ungkap Corporate Secretary PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, Rian Fachmi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (24/2/2025).
Di sisi lain, Asia Leisure Network melepas seluruh kepemilikannya di saham BUVA. Pada saat yang sama, atau pada 18 Februari 2024, Asia Leisure Network melakukan penjualan 1.702.818.712 lembar saham BUVA dengan harga Rp 40 per saham. Dengan demikian, Asia Leisure Network memperoleh Rp 68,11 miliar dari penjualan saham BUVA. Setelah penjualan tersebut, Asia Leisure Network tidak lagi memiliki saham BUVA dari sebelumnya 8,27 persen.
"Tujuan transaksi adalah divestasi dengan status kepemilikan langsung," ungkap Rian.
Pada perdagangan hari ini, Senin 24 Februari 2025, saham BUVA naik 18,42 persen ke posisi 90 saat berita ditulis. Dalam sepekan, BUVA turun 25,83 persen, tetapi masih naik 56,14 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD). Didirikan pada Desember 2000, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) adalah pengembang hotel dan resor ramah lingkungan terkemuka di Indonesia.
Terkenal dengan fokusnya pada arsitektur kelas dunia, BUVA memadukan inovasi, rekreasi, dan gaya hidup menjadi sebuah pengalaman yang segar dan unik bagi para wisatawan global dan domestik yang mencari destinasi yang harmonis secara budaya dan ekologis yang penuh dengan kemewahan, ketenangan, dan petualangan.
Belum lama ini, PT Bukit Uluwatu Villa mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Pemakaian Dana Rights Issue
Pada aksi tersebut, perseroan perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,6 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknya 17,48 persen dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan. Perseroan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 24 Maret 2024 untuk meminta restu pemegang saham mengenai aksi ini.
Penambahan Modal dilakukan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan sehingga memberikan Perseroan tambahan dana untuk mendukung kinerja Perseroan. Sebagai catatan, apabila pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu yang dimiliki olehnya dalam Penambahan Modal, kepemilikan pemegang saham Perseroan tersebut akan terkena dilusi dengan persentase maksimum sebesar 17,48 persen.
Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari Penambahan Modal (setelah dikurangi biaya emisi), untuk pembiayaan proyek Perseroan yang akan datang untuk pertumbuhan anorganik (termasuk melakukan akuisisi di perusahaan lain dan atau untuk melunasi kewajiban Perseroan.
Apabila sebagian atau seluruh dana hasil Penambahan Modal ini digunakan untuk transaksi yang merupakan transaksi material, transaksi afiliasi dan atau transaksi yang mengandung benturan kepentingan menurut peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di Indonesia, Perseroan akan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana relevan.
Advertisement
Mengintip Kinerja BUVA hingga Kuartal III 2024
Sebelumnya, PT Bukit Uluwatu Villa (BUVA) mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang lebih baik dalam 9 bulan pertama tahun 2024 ditunjang oleh struktur keuangan yang lebih sehat setelah PT Nusantara Utama Investama masuk menjadi pemegang saham pengendali.
Pendapatan BUVA sampai dengan kuartal III di 2024 memang sedikit menurun 2,30%. Namun, bila ditelaah lebih jauh, pendapatan dari tiga hotel Perseroan di Bali, sebenarnya justru tumbuh 8,32% mengingat bahwa angka 2023 masih memasukkan kinerja hotel di Jakarta yang kepemilikannya telah dilepas pada akhir 2023.
Pendapatan Perseroan ditargetkan mencapai Rp358,86 miliar di tahun 2024. Meski sedikit lebih rendah 3,3%, dari tahun 2023 yakni Rp371,29 miliar. Pencapaian tingkat hunian hotel pada 2023 berhasil meningkat menjadi 65,34% atau melampaui performa tahun 2019.
Pertumbuhan ini didukung oleh faktor permintaan yang tinggi setelah pandemi Covid-19 dan langkah penyesuaian strategi yang diambil oleh Perseroan. Upaya penyehatan yang dilakukan juga menyebabkan Perseroan dapat menghasilkan laba usaha dan laba bersih yang lebih baik.
"Kesuksesan kami di tahun 2024 adalah hasil dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas. Kami yakin dengan dukungan permodalan yang kuat, kami dapat terus berkembang dan memberikan pengalaman terbaik sesuai harapan tamu," ujar Direktur Utama PT Bukit Uluwatu Villa Satrio, Kamis (7/11/2024).
Tingkat hunian hotel yang dimiliki Perseroan mencatatkan angka sebesar 65,34% di tahun 2023, melampaui kinerja tahun 2019. Peningkatan ini didorong oleh komitmen Manajemen dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan yang terus memperhatikan tren pariwisata saat ini serta didukung kebijakan Pemerintah yang mendorong masuknya wisatawan ke Bali.
Kondisi Makro Ekonomi
Menurut dia, walaupun menghadapi tantangan dari kondisi makro ekonomi global, manajemen tetap optimis dan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan bagi para tamu.
"Perseroan fokus melakukan peninjauan kinerja rekanan hotel dalam mendatangkan wisatawan yang berkualitas dan menggarap pasar yang berpotensi tetapi belum digarap secara maksimal. Dan momentum rencana pengembangan pariwisata regenerative yang dicanangkan pemerintah sejalan dengan properti hotel kami yang selalu memperhatikan lingkungan dan budaya setempat," papar Direktur PT Bukit Uluwatu Villa Hendry Utomo.
Tentang PT Bukit Uluwatu Villa adalah perusahaan terkemuka di bidang perhotelan sejak tahun 2000, dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tahuan 2010, yang berkomitmen memberikan pengalaman menginap yang tak terlupakan. Dengan layanan yang ramah dan fasilitas yang modern, Perseroan berusaha menjadi pilihan utama bagi wisatawan domestik dan internasional.
Advertisement
