Liputan6.com, Tel Aviv - Jet tempur siluman baru buatan Amerika Serikat, F-35, telah dioperasikan untuk pertama kali dalam sebuah misi terbang, oleh Angkatan Udara Israel di Beirut, Lebanon.
Kabar itu datang dari Kepala Staf Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Amikam Norkin yang menunjukkan foto sejumlah jet F-35 terbang di atas Beirut. Foto itu ia tunjukkan dalam pertemuan antar perwira tinggi AU dari 20 negara di Israel.
Jet yang dioperasikan AU Israel itu, kata Norkin, "Telah melakukan penyerangan sebanyak dua kali di dua lokasi yang berbeda". Demikian seperti dikutip dari BBC (23/5/2018).
Advertisement
"Kami (juga) telah menerbangkan F-35 di seantero Timur Tengah di dua lokasi tempur yang berbeda," lanjut Norkin tanpa menjelaskan secara detail sasaran tersebut.
Baca Juga
Di sisi lain, komentar yang diutarakan oleh Norkin hanya berselang beberapa pekan usai Israel menyerang target Iran di Dataran Tinggi Golan pada 10 Mei 2018. Meski demikian, tidak dijelaskan apakah F-35 digunakan oleh Israel dalam misi tersebut.
Jurnalis BBC di Yerusalem, Tom Bateman mengatakan, klaim militer Israel yang menyebut sebagai yang pertama mengoperasikan F-35 pada misi tempur menunjukkan sikap unjuk gigi Negeri Bintang David kepada seteru terdekat mereka, Iran.
Selain itu, misi terbang F-35 Israel di Lebanon mungkin bukan operasi pertama seperti yang Norkin klaim. Hal itu lazim mengingat negara tersebut kerap melakukan operasi militer secara rahasia.
Apalagi, Israel merupakan negara pertama di luar AS yang telah memperoleh F-35 -- pesawat yang diberi label 'stealth multi-role, air superiority fighter' itu -- pada Desember 2016. Sehingga, pengamat militer menilai bahwa cukup wajar rasanya jika Israel telah mengoperasikan jet itu sejak tahun lalu.
Bahkan, seperti dikutip dari BBC, ada laporan yang menyebut bahwa jet tersebut sudah dioperasikan secara penuh oleh AU Israel sejak Januari 2017.
Sampai saat ini, Israel telah menerima 9 dari total 50 F-35 varian 'A' (conventional take-off landing) yang mereka pesan dari AS. Ke depannya, total pesanan mampu mencapai 75 unit pesawat.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Serang terhadap Fasilitas Iran di Suriah
Pada 10 Mei lalu, Israel mengumumkan, pasukannya telah menyerang nyaris seluruh infrastruktur Iran di Suriah. Tindakan itu merupakan balasan atas serangan roket ke Dataran Tinggi Golan, yang menurut Israel dilakukan oleh Iran.
Militer Israel mengklaim 20 roket ditembakkan oleh pasukan Garda Revolusi pada Kamis dini hari.
Infrastruktur Iran yang diklaim menjadi target serangan oleh Israel di antaranya adalah depot senjata, gudang logistik, dan pusat intelijen. Demikian seperti dilansir BBC.
Advertisement