Donald Trump Meninggalkan Singapura Saat Kim Jong-un Menanti Kedatangan Pesawat

Donald Trump telah meninggalkan Singapura, usai melaksanakan KTT Korea Utara-AS. Sementara Kim Jong-un dijadwalkan pulang nanti malam.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 12 Jun 2018, 18:43 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 18:43 WIB
Kemegahan Pesawat Presiden Amerika Serikat
Sebuah replika pesawat kepresidenan AS Air Force One ketika pameran Air Force One Experience di North Kingstown, 18 September 2017. Replika pesawat kepresidenan AS ini lengkap dengan ruangan-ruangan yang digunakan presiden. (AP Photo/Stephan Savoia)

Liputan6.com, Singapura - Presiden Donald Trump telah meninggalkan Singapura, usai melaksanakan KTT Korea Utara-AS yang mempertemukannya dengan Kim Jong-un pada Selasa, 12 Mei 2018.

Seperti dikutip dari Strait Times (12/6/2018), Air Force One yang membawa presiden dan delegasi AS telah lepas landas dari Paya Lebar Airbase sekitar pukul 18.32 waktu setempat.

Penerbangan itu hanya berjarak sekitar satu jam, usai Trump menyampaikan konferensi pers yang merangkum pertemuan bersejarahnya dengan Kim Jong-un di Hotel Capella, Pulau Sentosa.

Sementara itu, Kim Jong-un saat ini masih berada di Hotel St Regis, Tanglin Road --tempat ia menginap di Singapura-- selepas meninggalkan lokasi KTT Korea Utara-AS sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

Pemimpin Korea Utara itu dijadwalkan terbang meninggalkan Singapura antara pukul 21.00 atau tengah malam waktu Singapura dari Bandara Internasional Changi.

Dua Boeing 747 maskapai Air China sudah dalam perjalanan menuju Negeri Singa sejak Selasa siang, untuk membawa Kim Jong-un dan delegasi Korea Utara kembali ke kampung halamannya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Isi Perjanjian yang Ditandatangani Trump dan Kim

Donald Trump dan Kim Jong-un menandatangani perjanjian di Singapura.
Donald Trump dan Kim Jong-un menandatangani perjanjian di Singapura. (AP/Evan Vucci)

Pertemuan bersejarah antara Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura telah dilangsungkan selama lima jam. Hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-Korea Utara tersebut dituangkan dalam sebuah dokumen kesepakatan yang ditandatangani kedua pemimpin.

Pantauan Liputan6.com dari live stream di International Media Centre (IMC) Singapura, Selasa (12/6/2018), usai pertemuan dengan Kim Jong-un, Donald Trump menggelar konferensi pers. Ia menunjukkan isi perjanjian tersebut.

"Presiden Trump dan Pemimpin Kim Jong-un melakukan pertukaran pandangan yang komprehensif, mendalam dan tulus terkait isu-isu tentang pembentukan relasi yang baru antara AS dan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) dan pembentukan rezim perdamaian yang abadi dan kuat di Semenanjung Korea," demikian tertulis dalam perjanjian tersebut.

"Presiden Trump berkomitmen untuk memberikan jaminan keamanan kepada DPRK. Dan, Pemimpin Kim Jong-un menegaskan kembali komitmennya yang kuat dan kukuh melaksanakan denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea."

Agar lebih jelas, berikut 4 poin perjanjian yang ditandangani Kim Jong-un dan Donald Trump:

  1. AS dan Korea Utara berkomitmen untuk membangun hubungan AS - DPRK yang baru, yang selaras dengan keinginan masyarakat kedua negara demi perdamaian dan kesejahteraan
  2. Kedua negara akan berusaha bersama-sama untuk membangun rezim yang lestari, stabil, dan damai di Semenanjung Korea.
  3. Mengafirmasi kembali Deklarasi Panmunjom 27 April 2018, di mana Korea Utara berkomitmen berupaya menuju denuklirisasi secara menyeluruh di Semenanjung Korea.
  4. AS dan Korea Utara berkomitmen untuk memberikan pemulihan terhadap tawanan perang yang tersisa, termasuk penyegeraan repatriasi bagi mereka yang telah teridentifikasi.

Sebelumnya, Donald Trump mengatakan, proses denuklirisasi Korea Utara saat ini sedang dimulai. Saat ditanya apakah Kim Jong-un menyetujui syarat denuklirisasi, Trump menjawab, "Kami memulai proses itu dengan sangat cepat, sangat, sangat cepat."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya