Liputan6.com, Damaskus - Militer Irak mengatakan bahwa serangan udara yang dilakukan pihaknya di Suriah Timur telah menewaskan 45 orang anggota ISIS.Â
Komando Operasi Bersama Irak mengatakan, pesawat-pesawat tempur F-16 melancarkan serangan terhadap tiga rumah di kota Hajin, pada Jumat, 22 Juni 2018. Titik serangan tersebut diketahui sebagai lokasi pertemuan para pemimpin ISIS.
Di antara yang tewas, sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia pada Minggu (24/6/2018), adalah "wakil menteri perang" kelompok militan itu, seorang kurir pribadi pemimpin ISIS, dan kepala kepolisiannya.
Advertisement
Baca Juga
Irak telah melancarkan beberapa serangan udara terhadap ISIS di Suriah sejak tahun lalu.
Serangan itu dilakukan dengan persetujuan pemerintah Suriah dan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pada Desember lalu, ISIS telah dikalahkan di daerah terkait. Namun, kekuatan mereka masih terlihat di kantong-kantong perbatasan dengan Suriah.
Dilaporkan pula bawah ISIS mulai menggunakan siasat gerilya sejak melupakan tujuannya untuk menguasai wilayah, dan menciptakan kekhalifahan yang swa-sembada di perbatasan Irak-Suriah.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Jalan Nasional Suriah DIbuka Kembali
Sementara itu, pemerintah Suriah telah membuka kembali jalan raya yang menghubungkan kota Homs - Hama pada Rabu, 6 Juni 2018, atau sebulan usai pasukan pemerintah berhasil merebut kawasan itu dari tangan militan ISIS dan pemberontak Kurdi yang menguasainya selama hampir tujuh tahun.
Kini, pengendara sepeda motor mengibar-ngibarkan bendera Suriah saat melintas di jalan yang telah dibuka kembali.
Hal itu tampak dilakukan sebagai bentuk simbolisasi penegasan atas kemenangan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad -- yang dalam beberapa bulan terakhir telah mengambil alih semua kantung (enclave) dari tangan pemberontak di sekitar Damaskus serta di sepanjang jalan raya Homs-Hama. Demikian seperti dikutip dari situs Today Online.Â
"Pujian layak diberikan kepada Tentara Suriah yang telah berhasil mengembalikan keamanan di wilayah tersebut, juga kepada para pekerja yang bekerja keras untuk membuat jalan itu dapat kembali dilintasi sesegera mungkin," kata Menteri Transportasi Suriah Ali Hammoud kepada kantor berita Suriah SANA News Agency.
Dulu, ketika jalan raya itu dikuasai oleh militan, warga sipil harus mengambil rute alternatif berjarak tempuh sekitar 45 km.
Advertisement