Kamboja Mengagumi Sistem Pendidikan Pariwisata di Indonesia

Dubes RI membahas perkembangan hubungan bilateral RI-Kamboja serta upaya-upaya untuk mengembangkan kerja sama di berbagai bidang pariwisata.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2018, 08:42 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 08:42 WIB
Dubes RI juga membahas perkembangan hubungan bilateral RI-Kamboja serta upaya-upaya untuk mengembangkan kerja sama di berbagai bidang Pariwisata (Kemlu.go.id)
Dubes RI juga membahas perkembangan hubungan bilateral RI-Kamboja serta upaya-upaya untuk mengembangkan kerja sama di berbagai bidang Pariwisata (Kemlu.go.id)

Liputan6.com, Phnom Penh - Menteri Pariwisata mengucapkan selamat dan menyambut baik penugasan sebagai Dubes RI untuk Kamboja yang baru, serta mengharapkan misi yang akan diemban dapat terlaksana dengan baik serta berkontribusi dalam mendorong hubungan bilateral RI-Kamboja di bidang pariwisata.

Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Kamis (5/7/2018) Menteri Pariwisata juga menyambut baik rencana maskapai penerbangan Indonesia untuk membuka direct flight ke Kamboja, yang pada tahap selanjutnya diharapkan akan memberikan berbagai keuntungan bagi kedua negara di sektor pariwisata

"Kami mengharapkan Indonesia dapat memberikan bantuan terkait proses pengembangan SDM di sektor pariwisata Kamboja, terutama melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah pariwisata di Indonesia", demikian diungkapkan Menteri Pariwisata, Thong Khon pada saat menerima Kunjungan Kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Sudirman Haseng pada tanggal 2 Juli 2018, di kantor Kementerian Pariwisata, Phnom Penh.

Disinggung pula harapan Menteri Pariwisata atas dukungan Indonesia untuk mengaktifkan kegiatan Trail of Civilization (ToC), yang telah diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia pada 2006 yang telah menghasilkan Borobudur Declaration, dan diikuti oleh 6 negara termasuk Indonesia dan Kamboja, yaitu Laos, Myanmar, Thailand, dan Viet Nam. Pertemuan Tingkat Menteri terakhir terkait ToC diselenggarakan pada 2010 di Siem Reap, Kamboja.

Sementara itu, selain secara resmi memperkenalkan diri, Dubes RI juga membahas perkembangan hubungan bilateral RI-Kamboja serta upaya-upaya untuk mengembangkan kerja sama di berbagai bidang Pariwisata.

Dubes RI mengapresiasi upaya Kementerian Pariwisata Kamboja yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kamboja; mengharapkan dukungan untuk menyelenggarakan kegiatan bersama dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Kamboja.

Serta mendorong kerja sama untuk mempromosikan joint package antar tour travel dan operator di Kamboja dan Indonesia, terutama untuk wisata religi.

Dubes RI juga mengharapkan dukungan Kementerian Pariwisata bagi penyelenggaraan Indonesian Trade and Tourism Promotion 2018 yang akan diselenggarakan pada tanggal 28-30 September 2018 di Phnom Penh.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kontribusi Pariwisata Kamboja

Angkor Wat (iStock)
Angkor Wat (iStock)

Kedua pihak juga sepakat untuk memperbaharui Kesepakatan Kerja sama tentang Pariwisata yang pernah ditandatangani kedua negara pada tahun 1999.

Industri pariwisata di Kamboja berkontribusi sekitar 30 persen dari GDP Kamboja, serta menyerap jumlah tenaga kerja sekitar 650 ribu orang.

Menurut laporan Kementerian Pariwisata Kamboja, selama tahun 2017, jumlah wisatawan inbound yang berkunjung ke Kamboja sebanyak 5.6 juta wisatawan dengan total penerimaan negara sebesar US$ 3.63 miliar (meningkat 12.3 persen dibanding tahun 2016).

Dengan tren pertumbuhan sektor pariwisata yang terus meningkat, Pemerintah Kamboja optimis mencapai 7 juta wisman tahun 2020. Sementara itu, outbound turis Kamboja pada tahun 2017 tercatat sejumlah 1.752.269 atau meningkat 22.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya