Liputan6.com, Islamabad - Pakistan telah mengurangi dana pinjaman dari China untuk proyek pembangunan rel kereta yang bernilai total US$ 8,2 miliar.
Proyek itu merupakan peremajaan dan pengembangan rel kereta peninggalan era kolonial yang menghubungkan Karachi-Peshawar sejauh 1.872 km --yang bernama Karachi-Peshawar Main Line-1 (ML-1).
Islamabad memutuskan untuk melakukan pemotongan senilai US$ 2 miliar, menjadikan nilai pembiayaan dari China untuk proyek itu menjadi US$ 6,2 miliar saat ini.
Advertisement
Hal itu dilakukan akibat kekhawatiran yang memuncak dari Islamabad tentang besarnya utang Pakistan terhadap China --kata Menteri Perkeretaapian Pakistan Sheikh Rasheed.
Baca Juga
Keputusan terbaru dari menteri kabinet Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang berhaluan populis itu juga merupakan upaya dari Islamabad untuk meninjau kembali proyek-proyek kunci Belt dan Road Initiative (BRI) China di Pakistan, demikian seperti dikutip dari Economic Times (2/10/2018).
Beijing telah menjanjikan memberikan pinjaman US$ 60 miliar untuk pembiayaan berbagai proyek infrastruktur di Pakistan, tetapi, pemerintahan baru PM Imran Khan tampaknya ingin berhati-hati mengenai pendanaan China di negaranya.
"Pakistan adalah negara miskin yang tidak mampu menanggung beban besar pinjaman," kata Menteri Rasheed pada konferensi pers di kota Lahore.
"Oleh karena itu, kami telah mengurangi pinjaman dari China di bawah CPEC untuk proyek kereta api dari US$ 8,2 miliar menjadi US$ 6,2 miliar," tambahnya, mengacu pada Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).
Lebih lanjut, Rasheed mengatakan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk proyek Karachi-Peshawar Main Line-1 (ML-1) ,tetapi, Islamabad ingin mengurangi dana pinjaman dari China hingga menjadi US$ 4,2 miliar saja.
"CPEC seperti tulang belakang untuk Pakistan, tetapi mata dan telinga kita terbuka," lanjut Rasheed.
* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.
Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.
Simak video pilihan berikut:
Khawatir
Khawatir akan semakin bertambahnya utang dengan China, Islamabad terlihat mulai bersikap keras atas persyaratan pembiayaan dari Beijing, dan sebagai gantinya, mendorong pinjaman lunak dari Tiongkok untuk ML-1.
Pakistan juga mengundang negara-negara ketiga untuk bergabung dalam skema pembiayaan itu.
Selain itu, Islamabad juga berupaya membujuk China menjadi investor dalam proyek tersebut melalui model build-operate-transfer (BOT) yang dinilai akan mengurangi utang.
Amerika Serikat telah mengkritik proyek-proyek Belt and Road China, memperingatkan bahwa pinjaman itu bisa berubah menjadi perangkap utang bagi negara-negara miskin yang tidak mampu membayar uang mereka kembali.
Beijing membantah tuduhan itu, mengatakan pinjaman yang mereka berikan dalam koridor kebijakan Belt and Road akan menguntungkan untuk keduanya.
Jaringan rel ML-1 adalah tulang punggung jaringan kereta api negara Pakistan, yang saat ini berstatus bobrok karena tak mengalami peremajaan selama puluhan tahun.
Perkeretaapian pun berperan besar bagi perekonomian dan masyarakat Pakistan.
Advertisement