Mengapa Manusia Tertawa Saat melihat Sesuatu yang Lucu? Ini Jawabannya

Berikut alasan ilmiah yang mengungkapkan penyebab manusia tertawa ketika melihat hal yang kocak.

oleh Afra Augesti diperbarui 10 Des 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 10 Des 2018, 20:10 WIB
Ilustrasi Tertawa
Ilustrasi Tertawa (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Manusia bukan satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan untuk tertawa. Aktivitas tersenyum dan tertawa telah diamati oleh para ilmuwan pada spesies primata non-manusia selama bersosialisasi, seperti kera.

Jenis respons perilaku ini (tertawa) berfungsi sebagai sinyal ketika seseorang berada dalam sebuah kelompok atau komunitas. Ketika tertawa, individu tersebut akan menyebarkan energi positif, mengurangi stres, dan menciptakan kekompakan dalam grup.

Tawa yang membangkitkan selera humor pada manusia, dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Demikian seperti dikutip dari Live Science, Senin (9/12/2018).

Pertama, ketika seseorang mendengarkan lelucon, saraf tawa yang ada pada tubuh akan melakukan punch line dan mengirimkannya pada otak. Kedua, pikiran manusia mulai memecahkan permasalahan itu untuk menginterpretasikan 'kejutan' ini.

Akhirnya, ketiga, otak mampu mengapresiasi proses tersebut, yang kemudian menciptakan humor dalam benak dan membangkitkan gelak tawa.

Neurotransmitter dopamine (zat kimia otak) adalah unsur yang bertanggung jawab untuk melakukan seluruh proses. Dopamine akan membuat manusia merasa nyaman ketika tertawa.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan kesehatan yang terjadi pada pasien sakit kronis, ketika mereka terkena rangsangan lucu.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Manfaat Tertawa

Ilustrasi Tertawa
Ilustrasi Tertawa (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Secara biologis, tertawa adalah bagian dari perilaku manusia yang diatur oleh otak. Namun, tertawa punya peran yang lebih besar ketimbang hanya sekedar stimuli di dalam tubuh saja.

Dari segi sosial, tertawa membantu manusia mengklarifikasi niat mereka dalam berinteraksi dengan sesamanya dan memberikan konteks emosional untuk percakapan.

Tertawa juga dijadikan bagi manusia untuk merayakan sesuatu hal yang baik yang terjadi dalam hidupnya. Bahkan terkadang, sesuatu yang buruk dalam kesehariannya.

Seperti menangis, tertawa adalah cara yang baik untuk menghilangkan racun dari dalam tubuh.

Karena, dengan tertawa, pikiran dan tubuh Anda saling terhubung, dan memberikan Anda kesempatan untuk merileksasi otot-otot atau psikis yang stress.

Memanjangkan Umur dan Memperbaiki Sistem Imun

Menurut beberapa penelitian terbaru yang dipublikasikan di Archives of General Psychiatry. Orang tua yang optimis, mereka yang mengharapkan hal baik terjadi (bukan hal buruk), dan yang kerap tertawa secara proporsional, cenderung memiliki umur yang panjang daripada para lansia yang pesimis.

Faktanya, di antara peserta penelitian berusia 65-85 tahun, mereka yang paling optimis 55 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dari semua penyebab daripada orang yang paling pesimis.

Memperbaiki Sistem Imun

Periset telah menemukan bahwa tawa benar-benar meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah sel T yang memproduksi antibodi. Hal ini membuat kita cenderung tidak terkena batuk dan pilek. Ini juga menurunkan kadar setidaknya empat hormon yang terkait dengan stres. Jadi, setelah tawa yang bagus Anda seharusnya jauh kurang tegang dan cemas.

Mengurangi Sakit dan Depresi

Tertawa, Cara Sehat yang Murah & Kaya Manfaat
Ilustrasi tertawa

Menurut riset, tawa yang baik dapat mengurangi rasa sakit. Hal ini tidak hanya mengalihkan perhatian Anda dari rasa sakit, tapi juga melepaskan endorfin -- senyawa analgesik yang lebih kuat dari morfin -- dalam jumlah besar ke dalam sistem tubuh Anda.

Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bagaimana hanya 15 menit tawa dapat meningkatkan toleransi rasa sakit sekitar 10 persen sebagai akibat endorfin dilepaskan di otak. Endorfin ini menyebabkan sesuatu yang mirip dengan rasa santai yang alami, yang menyebabkan perasaan tenang yang menyenangkan, dan juga menghilangkan rasa sakit.

Mengurangi Depresi

Tertawa telah lama dikenal dapat membantu orang-orang yang menderita depresi total. Tertawa mengurangi ketegangan dan stres, dan menurunkan kecemasan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Geriatrics dan Gerontology International, ditemukan bahwa terapi tawa mengurangi depresi pada pasien lanjut usia dengan mendorong perasaan sehat dan memperbaiki interaksi sosial mereka.

Mengharmoniskan Asmara dan Keuntungan Sosial

Jokowi Serahkan 3.500 Sertifikat untuk Warga Lampung
Warga tertawa karena mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi dalam acara pembagian sertifikat di GOR Way Handak, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (21/1). (Liputan6.com/Pool/Laily Rachev-Biro Pers Setpres)

Jika Anda ingin mencari pasangan baru, maka tawa akan membantu Anda. Pria menyukai perempuan yang suka tertawa lepas dan wanita justru tertawa 125 persen lebih banyak dibanding pria.

Dan jika Anda sudah bersama seseorang, maka tertawa bersama dan memiliki selera humor yang serupa, merupakan faktor penting untuk menjaga hubungan Anda berjalan dengan lancar.

Memberikan Keuntungan Sosial

Tertawa menular. Jadi, jika Anda membawa lebih banyak tawa ke dalam hidup Anda, kemungkinan besar Anda bisa membantu orang lain di sekitar Anda untuk tertawa lebih banyak. Dengan meningkatkan mood orang-orang di sekitar Anda, Anda dapat mengurangi tingkat stres mereka, dan mungkin meningkatkan kualitas interaksi sosial yang Anda alami dengan mereka.

Semakin Anda tertawa bersama orang lain, semakin besar kemungkinan Anda untuk diingat karena energi positif dan perasaan yang Anda bawa. Bahkan hubungan intim membaik dengan tawa, yang menyebabkan lebih banyak kebahagiaan dan relasi yang menyenangkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya