Liputan6.com, New York - Beredar koran The Washington Post yang memberitakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengundurkan diri dari jabatan. Pemberitaan itu tersebar di ibu kota dalam edisi Rabu 16 Januari 2019.
Menurut pemberitaan Fox 31 News, Kamis (17/1/2018), koran The Washington Post bertajuk utama "UNPRESIDENTED" tersebut ternyata palsu. Kemungkinan buatan para aktivis yang kontra dengan Donald Trump sang pemimpin AS.
Tajuk kedua koran tersebut berbunyi, "Trump buru-buru meninggalkan Gedung Putih, mengakhiri krisis."
Advertisement
"Perayaan di seluruh dunia saat era Trump berakhir" dan "Bagaimana langkah DC untuk menggeser Trump" adalah tajuk utama lain yang ditampilkan di halaman depan.
Mengetahui peredaran koran yang memberitakan pengunduran diri Donald Trump itu, pihak Washington Post yang asli melaporkan bahwa koran-koran palsu tersebut mungkin hasil kerja kelompok aktivis Code Pink, yang memposting video ke Facebook co-founder Medea Benjamin membagikan parodi bagi-bagi media abal-abal.
"Krisis telah berakhir, Trump telah meninggalkan Gedung Putih. Ini sangat menarik," kata Benjamin dalam video. "Trump sudah pergi, dia bersulang. Anda harus percaya pada Washington Post. "
Ada juga situs web palsu yang meniru situs web asli The Post. Kendati demikian situs palsu itu telah dinonaktifkan.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Shutdown Terlama dalam Sejarah AS
Donald Trump masih menjadi buah bibir karena hingga kini tak ada yang tahu kapan penutupan pemerintah AS atau shutdown bakal berakhir.Â
Donald Trump sejauh ini menolak saran untuk membuka kembali pemerintahan, selama setidaknya beberapa pekan -- sementara negosiasi terus dilanjutkan dengan kubu Demokrat terkait pembangunan tembok perbatasan yang super-kokoh.
Taipan properti itu juga menepis solusi penetapan kondisi darurat nasional untuk 'potong kompas', tetap membangun tembok perbatasan dengan dana darurat, tanpa persetujuan Kongres.
"Aku tak akan menetapkan kondisi darurat," kata Trump pada Senin 14 Januari 2019 seperti dikutip dari situs woodtv.com. "Itu terlalu mudah, kita tidak harus melakukannya."
Jajak pendapat yang dilakukan Washington Post-ABC News yang dipublikasikan pada 13 Januari 2019 menunjukkan, 54 persen warga AS menolak pembangunan tembok perbatasan, sementara 42 persen mendukungnya.
Sementara, 87 persen kubu Republik mendukung pembangunan tembok tersebut, sementara di kubu Demokrat, 84 persen menolaknya.
Dan, Donald Trump bersikukuh tak akan mundur. Di sisi lain kubu Demokrat bergeming. Deadlock. Buntu. Seminggu terakhir berlalu tanpa negosiasi apapun.Â
Dampak shutdown pun kian menyulitkan warga AS. Sektor penerbangan kena dampaknya.Â
Â
Advertisement