Liputan6.com, Kampala - Kasus benjol yang dialami seorang wanita berusia 55 tahun ini bikin penasaran. Benjolan yang tumbuh di kepalanya itu didokumentasikan dalam sebuah jurnal medis, setelah para ahli bedah menemukan bahwa sebenarnya itu adalah larva lalat yang tertanam di kepala selama perjalanan ke Uganda.
Fox News yang dikutip Jumat (1/2/2019) dari laporan LiveScience memberitakan wanita itu, yang namanya tidak disebutkan, pada awalnya menjalani perawatan sembilan hari setelah kembali ke Inggris.
Baca Juga
Benjolan yang bengkak itu kemudian diduga kuat diidentifikasi sebagai gigitan serangga. Dia kemudian dipulangkan dengan resep antibiotik. Namun ia kembali tiga hari kemudian dengan pembengkakan dan rasa sakit lebih lanjut, menurut artikel yang diterbitkan dalam BMJ Case Reports.
Advertisement
Kali ini, dokter menemukan lubang di tengah benjolan bersama dengan keluarnya cairan.
Menurut Dr Farah Shahi, seorang spesialis penyakit menular di York Teaching Hospital NHS Foundation Trust, Inggris, yang merawat wanita itu, benjolan terbuka tersebut sebenarnya adalah lubang pernapasan untuk bayi lalat atau belatung.
Untuk mengkonfirmasi diagnosis ini, dokter mengoleskan petroleum jelly ke daerah itu dan "satu larva diekstraksi secara manual lalu dikirim ke London School of Tropical Medicine untuk diperiksa".
Penulis laporan mengatakan bahwa larva diidentifikasi sebagai lalat Lund, spesies langka dari hutan hujan Afrika.
USG lebih lanjut mengungkapkan, larva lain masih di dahi wanita itu, sehingga ia harus menjalani operasi untuk mengeluarkannya.
Dr Shahi mengatakan kepada LiveScience bahwa seekor lalat atau belatung kemungkinan besar bertelur di atas handuk yang biasa digunakan wanita itu untuk membungkus rambutnya, lalu tak sengaja terbenam ke dahinya.
Wanita dengan benjolan berisi larva lalat itu kini telah pulih, dan penulis laporan hanya mencatat satu kasus lain yang tercatat di Inggris sejak 2015.
Saksikan juga video berikut ini:
Belatung 'Bersarang' di Kulit Pria
Kasus serupa pernah dialami seorang pria China sekembalinya dari tugas di Afrika. Ia tak menyangka mendapat 'oleh-oleh' belatung yang bersemayam di bawah kulitnya.
Pria yang diidentifikasi sebagai Ma dari Guangzhou China itu tiba di rumah dari tugasnya selama enam bulan di Afrika, dengan benjolan berwarna merah di sepanjang sisi kanan perut dan kakinya. Awalnya bagian itu terasa gatal selama dua minggu, ia juga mengalami demam tinggi.
Akhirnya Ma memutuskan ke dokter kulit, yang akhirnya diketahui bahwa luka itu sebenarnya 'rumah' belatung.
Dilaporkan dari The Straits Times, Jumat 6 Oktober 2014, berdasarkan pemeriksaan dokter, benjolan merah itu adalah lubang pernapasan larva lalat jenis Afrika Tumbu (African Tumbu Fly). Dan diperlukan pembedahan untuk mengeluarkan 20 belatung dari dalam kulit Ma.
Belatung spesies Blowfly itu umum berada di bagian timur dan tengah Afrika, dan memakan jaringan hidup manusia. Menurut dokter Australia, Dr Deb, penyebab paling umum infeksi larva itu adalah ketika lalat bertelur pada pakaian atau di tanah.
Larva kemudian menetas dan masuk ke kulit dari pakaian atau ketika melakukan kontak dengan tanah yang terkontaminasi.
Cara terbaik untuk membunuh telur dan larva adalah menyetrika pakaian yang akan digunakan, mengeringkan, dan menjauhkannya dari lalat.
Jika Anda melihat seperti benjolan jerawat merah, oleskan minyak gosok di atas pori-porinya. Kalau masih merah, maka mungkin diperlukan pembedahan.
Pengalaman mengerikan serupa juga menimpa seorang pria asal Australia, Dylan Thomas, ketika seekor laba-laba masuk ke dalam kulit perutnya.
Advertisement