13-5-1787: Kapten Arthur Phillip Pimpin 11 Kapal Tahanan Berlayar ke Australia

Sebanyak 11 kapal tahanan Inggris berlayar ke Australia dengan pimpinan Kapten Arthur Phillip.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 13 Mei 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2019, 06:00 WIB
Kapten Arthur Phillip, pimpinan Armada Pertama yang membawa 11 kapal tahanan Inggris ke Australia pada 1787 (Australia National Archive)
Kapten Arthur Phillip, pimpinan Armada Pertama yang membawa 11 kapal tahanan Inggris ke Australia pada 1787 (Australia National Archive)

Liputan6.com, Porsmouth - Sementara Kapten James Cook dikenal sebagai orang Eropa pertama yang tercatat melakukan kontak dengan Australia, ada sesama prajurit lainnya, dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris, yang juga menorehkan sejarah besar pada Negeri Kanguru.

Kapten Arthur Phillip disebut mengubah arah sejarah Australia ketika ia mendarat di Botany Bay bersama rombongan Armada Pertama, lebih dari dua abad silam.

Sebagaimana Today in History dikutip dari Startsat60.com pada Minggu (12/5/2019), Kapten Phillip berlayar dari Portsmouth, Inggris, menggunakan kapal HMS Sirius.

Armada besarnya berlayar sejak 13 Mei 1788, di mana terdiri dari 11 kapal yang mengangkut 1.487 orang, ermasuk 748 narapidana.

Armada itu dipersenjatai dengan perintah untuk membangun koloni ketika mereka akhirnya mencapai Australia, yang menempuh lebih dari setengah kali keliling Bumi selama 252 hari.

Mereka tiba Botany Bay pada tanggal 18 Januari tahun berikutnya.

Awalnya, Kapten Phillip diberitahu bahwa daerah yang ditujunya cukup sempurna untuk mendaratkan 11 kapal yang penuh dengan tahanan kriminal, untuk kemudian dikerahkan sebagai pekerja koloni pidana.

Namun, dengan cepat mereka menyadari bahwa wilayah tersebut tidak memiliki cukup air bersih, dan memiliki iklim yang cukup ganas kala itu.

Beralih Mendarat di Sydney

sydney Kota dengan Properti Termahal di Dunia (Pixabay)
Kota dengan Properti Termahal di Dunia (Pixabay)

Para kru juga menghadapi masalah lebih lanjut, ketika mereka menyadari perairan terlalu dangkal untuk kesebelas kapal berlabuh dengan aman.

Tidak terkesan, armada tersebut kemudian melanjutkan perjalanan hingga mencapai sebuah teluk yang kini dinamai Port Jackson, berada di area metropolitan Sydney.

Mereka tiba di sana pada 26 Januari 1789, yang kemudian diperingati sebagai Australia Day, atau hari nasional bagi penduduk Negeri Koala.

Setelah itu, Kapten Phillip mendirikan markas di Sydney, namun mendapat sedikit dukungan dari pemerintah Kerjaan Inggris.

Meski begitu, secara pasti ia berhasil mengubah Sydney menjadi kota yang berfungsi, kurang dari dua tahun.

Pada 1790, Armada Kedua datang menyusul, sementara Armada Ketiga berhamburan dari 1791.

Setahun kemudian, koloni itu berkembang pesat, dengan perdagangan menjadi berkembang sumber perekonomian utama. Para narapidana juga mulai belajar cara bertani, yang terbukti meningkatkan taraf hidup mereka.

Kapten Phillip meninggalkan Australia pada 1792, ketika populasinya bertambah menjadi 4.221 orang.

Perdebatan Tentang Australia Day

Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Meski Australia Day dan asal-usulnya terus menjadi topik perdebatan hingga saat ini, sebuah penelitian yang dirilis awal 2018 lalu menemukan fakta bahwa sebagian besar masyarakat Negeri Kanguru tidak tahu akar sejarah hidupnya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Australia Institute, sebanyak 1.417 warga setempat ditanyai tentang pandangan mereka terhadap Australia Daya, dan bagaimana negara tersebut erbentuk.

Hasilnya menemukan bahwa 77 persen orang gagal menyebut tanggal 26 Januari sebagai peringatan National Day.

Hanya 38 persen yang secara tepat menjelaskan bahwa tanggal itu menandai hari peringatan pendaratan Armada Pertama di Sydney Cove.

Lebih jauh lagi, 49 persen responden berpikir bahwa peringatan terkait tidak boleh diadakan pada tanggal yang menyinggung masyarakat Aborigin, sementara 36 persen mengatakan itu tidak masalah.

Sementara itu, tanggal yang sama pada 1952, Sri Pandit Jawaharlal Nehru dilantik menjadi perdana menteri India.

Lalu, tanggal serupa pada 1958 menandai peristiwa penyerangan warga Venezuela terhadap iring-iringan wakil presiden Amerika Serikat kala itu, Richard Nixon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya