Tentara Afghanistan Tidak Sengaja Bunuh 6 Warga Sipil saat Serang Pemberontak

Sebanyak 6 orang warga sipil tidak sengaja terbunuh oleh Pasukan Keamanan Afghanistan ketika berperang melawan pemberontak.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 26 Mei 2019, 08:32 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2019, 08:32 WIB
Tentara Afghanistan sedang berpatroli di Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar (AFP Photo)
Tentara Afghanistan sedang berpatroli di Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar (AFP Photo)

Liputan6.com, Kabul - Menurut pejabat pemerintah Afghanistan, pasukan keamanan nasional setempat telah menewaskan sedikitnya enam warga sipil, termasuk seorang perempuan dan dua anak-anak, dalam serangan terhadap pemberontak pada Jumat malam.

Tentara salah mengira sebuah kelompok, yang berada di dalam mobil, sebagai anggota Taliban yang berusaha melarikan diri dari provinsi Nangarhar di wilayah timur Afghanistan, kata juru bicara pemerintah setempat kepada kantor berita Associated Press.

"Selain itu, sebanyak 10 anggota pemberontak juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut," kata Attahullah Khogyani, juru bicara terkait, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Minggu (26/5/2019).

Sementara itu, penduduk lokal membawa seluruh jenazah warga sipil yang tewas itu ke ibu kota provinsi, Jalalabad, untuk menuntut keadilan bagi keluarga mereka, kata Ajmal Omer, anggota dewan pemerintah setempat.

Kabar kematian itu muncul setelah PBB mengungkapkan bahwa pasukan pro-pemerintah telah membunuh lebih banyak warga sipil daripada Taliban dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Disebutkan pula bahwa ini adalah pertama kalinya pemerintah Afghanistan dan sekutunya menyebabkan sebagian besar kematian sejak lebih dari satu dekade lalu.

Pemerintahan Ashraf Ghani menyalahkan para pemberontak karena menyebabkan kematian dengan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

 

 

14 Orang Tewas dalam Sepekan Terakhir

Tentara Afghanistan dalam perang melawan Taliban (AP/Rahmat Gaul)
Tentara Afghanistan dalam perang melawan Taliban (AP/Rahmat Gaul)

Kepala misi PBB di Afghanistan mengatakan pada hari Sabtu, bahwa ia prihatin dengan banyaknya korban dari warga sipil selama bulan suci Ramadan.

Dia juga mendesak kedua belah pihak untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi warga sipil.

Serangan udara terhadap target anti-pemerintah telah menewaskan sebanyak 14 warga sipil di Helmand dan provinsi Kunar dalam sepekan terakhir.

Beberapa yang tewas dalam serangan tersebut termasuk delapan anak-anak dan empat perempuan.

Serangan Terhadap Masjid oleh Taliban

Pasukan keamanan Afghanistan berjibaku melawan serangan Taliban (AP/Mossoud Hossaini)
Pasukan keamanan Afghanistan berjibaku melawan serangan Taliban (AP/Mossoud Hossaini)

Sementara itu, dilaporkan bahwa serangan Taliban juga menewaskan enam warga sipil dan melukai 28 lainnya, dalam serangan terhadap sebuah kelompok bantuan di ibu kota Kabul pada pekan pertama Ramadan.

Otoritas setempat juga masih menyelidiki serangan terhadap sebuah masjid di Kabul selama pelaksanaan salat Jumat kemarin, di mana menewaskan dua orang, termasuk seorang imam pro-pemerintah, dan melukai 16 lainnya.

"Serangan yang disengaja dan tidak pandang bulu terhadap warga sipil tidak pernah bisa dibenarkan dan merupakan kejahatan perang," kata utusan PBB Tadamichi Yamamoto.

"Serangan di masjid, terutama pada waktu salat selama bulan Ramadan, sangat keji," lanjutnya prihatin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya