15 Orang Luka Akibat Gempa Magnitudo 6,4 di Jepang

Gempa bermagnitudo 6,4 di Jepang dilaporkan telah menyebabkan 15 orang luka-luka.

oleh Siti Khotimah diperbarui 19 Jun 2019, 09:02 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 09:02 WIB
20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo - Setidaknya 15 orang terluka setelah gempa bermagnitudo 6,4 melanda wilayah timur laut Jepang pada Selasa malam, 18 Juni 2019 menurut pihak berwenang pada hari Rabu.

Badan Meteorologi Jepang kemudian mengeluarkan peringatan atas potensi tanah longsor dan runtuhnya rumah. Lembaga yang sama menambahkan, ada kemungkinan lebih banyak gempa dalam tingkat kekuatan yang sama di Prefektur Yamagata dan Niigata selama pekan berikutnya.

Hujan juga diperkirakan turun di sebagian wilayah pada hari ini, Rabu 19 Juni 2019 menurut sumber yang sama.

Dari jumlah korban cedera, sembilan orang terluka di Yamagata, empat di Niigata, dan masing-masing satu di Prefektur Miyagi dan Ishikawa, kata Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran seperti dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (19/6/2019).

Gempa pada Selasa malam juga turut dirasakan di Tokyo, yang berjarak lebih dari 300 km dari titik pusat getaran.

Sebelumnya, badan meteorologi setempat memperingatkan adanya potensi gelombang setinggi satu meter yang dapat menghantam pantai Laut Jepang, utara Tokyo. Namun hingga saat ini otoritas setempat hanya mencatat adanya riak kecil setinggi 10 sentimeter.

Adapun peringatan tsunami yang sempat dikeluarkan oleh badan meteorologi Negeri Sakura, telah dibatalkan sekitar 2,5 jam setelah getaran bermagnitudo 6,4 dilaporkan.

PM Shinzo Siapkan Operasi Penyelamatan

PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya akan "waspada maksimum" untuk mempersiapkan kemungkinan operasi penyelamatan di kawasan itu.

Gempa bumi melanda pada larut malam di daerah-daerah yang berpenduduk jarang sehingga tidak mudah untuk mengevaluasi kerusakan dengan segera.

Saksi yang dikutip oleh lembaga penyiaran nasional NHK mengatakan mereka mengalami goncangan kuat yang berhasil menjatuhkan beberapa buku dari rak serta perabotan rumah.

Penyiar menunjukkan gambar adanya gelas yang pecah di lantai sebuah restoran.

Para pejabat segera menghentikan layanan kereta di wilayah itu sebagai tindakan pencegahan, menurut NHK, yang juga mengatakan ribuan rumah dibiarkan tanpa listrik.

 

Penduduk Harus Tetap Waspada

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Seorang pejabat agensi mengatakan pada konferensi pers darurat bahwa penduduk di wilayah itu harus tetap waspada karena "gempa bumi yang cukup besar mungkin terjadi lagi".

Sumber yang sama juga memperingatkan bahwa cuaca buruk diperkirakan akan melanda kawasan itu, yang berpotensi memicu tanah longsor.

"Semua pembangkit listrik tenaga nuklir telah dilaporkan tidak ada kelainan," kata juru bicara pemerintah Yoshihide Suga kepada wartawan.

"Goncangan kuat dapat berlanjut," kata Suga.

Ada beberapa gempa susulan kecil setelah gempa utama. Beberapa jalan lokal juga ditutup setelah gempa, yang melanda sekitar pukul 22.22 malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya