Media Pemerintah China Tuduh Kerusuhan Hong Kong Dipicu oleh Pihak Barat

Media berbahasa Inggris milik pemerintah China menuduh pihak Barat sebagai pemicu kerusuhan Hong Kong.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 04 Jul 2019, 16:50 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 16:50 WIB
Bendera Hong Kong dan China berkibar berdampingan (AFP)
Bendera Hong Kong dan China berkibar berdampingan (AFP)

Liputan6.com, Beijing - Surat kabar berbahasa Inggris milik pemerintah Tiongkok, The China Daily, baru-baru ini memuat tudingan atas campur tangan pemerintah Barat terhadap kerusuhan di Hong Kong.

Dalam terbitan Kamis 4 Juli, surat kabar itu juga menuduh campur tangan Barat menyebabkan pertengkaran diplomatik antara Tiongkok dan Inggris terkait protes Hong Kong selama beberapa pekan terakhir.

"Ideolog di pemerintah Barat tidak pernah berhenti dalam upaya merekayasa kerusuhan terhadap pemerintah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, meskipun tindakan mereka telah menyebabkan kesengsaraan dan kekacauan di negara demi negara di Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah dan Asia," tulis The China Daily dalam tajuk rencana mereka, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (4/7/2019).

Ratusan demonstran mengepung dan membobol badan legislatif Hong Kong pada hari Senin, setelah aksi unjuk rasa yang menandai penyerahan kembali kota itu ke China di bawah formula "satu negara, dua sistem", yang mencakup beberapa pengecualian moderat, termasuk hak untuk mengajukan protes.

Penyerbuan terhadap gedung badan legislatif Hong Kong terjadi setelah aksi unjuk rasa berminggu-minggu, yang mendesak penghapusan RUU ekstradisim yang kini ditangguhkan.

Para pengunjuk rasa menuding RUU ekstradisi itu menjadi alat bagi China untuk memindahkan dan mengadili tersangka dengan mengabaikan transparansi hukum.

 

 

Kritik China pada Inggris

Aksi Putin dan Xi Jinping Saat Bikin Pancake Bersama
Presiden China Xi Jinping menyantap pancake buatannya bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di sela acara Eastern Economic Forum di Vladivostok, Rusia, Selasa (11/9). (Sergei Bobylev/TASS News Agency Pool Photo via AP)

The China Daily menuduh pihak Barat memicu kerusuhan terhadap pemerintah Hong Kong "sebagai sarana untuk menekan pemerintah pusat" di Beijing.

"Perilaku kekerasan yang dilakukan para agitator Barat ini memberanikan menginjak-injak aturan hukum di Hong Kong dan merusak tatanan sosialnya," katanya.

Kritik senada juga dituliskan dalam editorial surat kabar berbahasa Inggris lainnya, Global Times, yang diterbitkan oleh Partai Komunis China, bahwa komentar Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt tidak pada tempatnya.

Hunt memperingatkan pada Selasa kemarin, tentang konsekuensi jika China tidak mematuhi Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris pada 1984, tentang syarat-syarat kembalinya Hong Kong.

Komentarnya disambut oleh teguran keras dari duta besar Tiongkok untuk Inggris, yang mengatakan kepada London pada hari Rabu, untuk tidak ikut campur tangan pada krisis Hong Kong.

Polisi Hong Kong Bertindak Cepat

Hong Kong
Pengunjuk rasa menerobos Gedung Parlemen dalam aksi demonstrasi, Senin (1/7/2019) malam waktu setempat. (AFP/Vivek Prakash)

Polisi Hong Kong telah menangkap lebih dari dua lusin orang sehubungan dengan kerusuhan pada hari Senin.

Tim penyelidik dan forensik telah memeriksa melalui bukti di gedung legislatif, dan mengatakan akan lebih banyak penangkapan di kemudian hari.

Kerusakan yang meluas di dalam gedung Dewan Legislatif, tempat para pemrotes menghancurkan furnitur dan menempelkan grafiti di beberapa dinding, memaksa pemerintah Hong Kong untuk menutupnya selama dua pekan.

Komisi Dewan Legislatif akan mengadakan pertemuan khusus tertutup di tempat yang tidak disebutkan pada hari Kamis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya