Pemimpin Parlemen Gantikan Presiden Tunisia yang Meninggal Dunia

Posisi pemimpin Tunisia yang kosong selepas meninggalnya Beij Caid Essebsi, kini telah digantikan oleh Mohamed Ennaceur sebagai presiden interim.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 26 Jul 2019, 14:59 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 14:59 WIB
Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi
File foto ketika Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi melambaikan tangan kepada pendukung selama peluncuran kongres partai Nidaa Tounes di Monastir, sekitar 165 km ibu kota Tunis, 6 April 2019. Presiden tertua di dunia ini meninggal dunia di usia 92 tahun pada Kamis (25/7/2019). (FETHI BELAID/AFP)

Liputan6.com, Tunisi - Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi (92) meninggal pada Kamis 25 Juli 2019. Posisinya yang kini kosong telah digantikan oleh presiden sementara, hingga negara itu memulai proses untuk memilih penggantinya pada pemilu mendatang.

Ketua Parlemen Mohamed Ennaceur dilantik sebagai presiden interim sesuai dengan konstitusi, untuk memperlancar transisi kekuasaan menjelang pemilihan presiden pada bulan September 2019, demikian seperti dikutip dari Khaleej Times, Jumat (26/7/2019).

Essebsi merupakan presiden yang membantu memandu transisi negara Afrika Utara menuju demokrasi setelah revolusi 2011.

Seorang tokoh terkemuka, Essebsi dirawat di rumah sakit akhir bulan lalu selama seminggu setelah menderita apa yang oleh pihak berwenang disebut sebagai "kondisi kesehatan parah."

Meninggalnya Essebsi diumumkan dalam pernyataan dari kantor kepresidenan, yang mengatakan bahwa presiden telah meninggal di rumah sakit militer di Tunis pada Kamis 25 Juli pagi.

Pemakaman kenegaraan Essebsi akan diadakan pada Sabtu 27 Juli. Tujuh hari berkabung nasional digelar di Tunisia.

Komisi pemilihan negara itu kemudian mengumumkan bahwa pemilihan presiden akan diadakan pada 15 September 2019, dua bulan lebih awal dari yang dijadwalkan sebelumnya.

Pemungutan suara parlemen ditetapkan untuk 6 Oktober 2019.

Kantor kepresidenan mendesak rakyat Tunisia untuk bersatu demi kebaikan bangsa selama masa-masa kekosongan kekuasaan dan transisi ini.

Tunisia, tempat kelahiran pemberontakan Arab Spring melawan kediktatoran di wilayah itu, telah sesekali dilanda kerusuhan atas pengangguran yang tinggi dan oleh beberapa serangan militan Islam yang mematikan.

Simak video pilihan berikut:

Sekilas Mendiang Presiden Essebsi

Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi
File foto ketika Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi memberikan konferensi pers mengenai perombakan kabinet pada 8 November 2018 di Istana Carthage dekat ibu kota Tunis. Presiden tertua di dunia ini meninggal dunia di usia 92 tahun pada Kamis (25/7/2019). (FETHI BELAID/AFP)

Essebsi menjadi terkenal setelah penggulingan otokrat veteran Zine El-Abidine Ben Ali, yang diikuti oleh pemberontakan Musim Semi Arab terhadap para pemimpin otoriter di Timur Tengah, termasuk di Libya dan Mesir terdekat.

Menjadi perdana menteri setelah kejatuhan Ben Ali, Essebsi pada 2012 mendirikan partai sekuler Nidaa Tounes, yang sekarang merupakan bagian dari koalisi yang memerintah, untuk mengimbangi kebangkitan kelompok Islam yang ditekan di bawah Ben Ali. Dua tahun kemudian, Essebsi menjadi kepala negara Tunisia pertama yang dipilih secara demokratis.

Pemilihan yang akan datang akan menjadi rangkaian pemungutan suara ketiga di mana rakyat Tunisia dapat memilih secara bebas sejak pemberontakan 2011.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya