Liputan6.com, Jakarta - Air mata sering kali dianggap sebagai bentuk ketidakberdayaan. Sebagian orang akan malu jika terlihat menangis, karena takut dianggap lemah. Tak heran, mereka biasanya akan segera menyekanya.
Namun siapa sangka, air mata ternyata memiliki potensi untuk menghasilkan listrik. Hal itu terungkap dalam sebuah studi baru di Irlandia yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physics pada 2 Oktober tahun lalu dikutip dari laman Live Science, Selasa (30/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Air mata sebagaimana putih telur, menurut ilmuwan, memiliki kandungan enzim khusus. Enzim itu bernama lisozim yang juga ditemukan dalam air liur dan susu mamalia.
Ketika lisozim berada dalam bentuk kristal, maka memiliki sifat piezoelektrik. Artinya, enzim itu dapat mengubah energi mekanik (saat adanya tekanan) menjadi energi listrik.
Meski jarang kita dengar, sifat piezoelektrik sebetulnya sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bahan piezoelektrik seperti kristal kuarsa digunakan dalam telepon seluler (sebagai komponen getar) dan sonar laut dalam, menurut Aimee Stapleton, seorang mahasiswa pascasarjana yang mempelajari fisika di Universitas Limerick di Irlandia.
Belum Dieksplorasi Lebih Jauh
Sang peneliti Aimee Stapleton mengatakan, kapasitas untuk menghasilkan listrik dengan lisozim ini berlum dieksplorasi.
Untuk mempelajari sifat piezoelektrik dari lisozim, para ilmuwan menerapkan bentuk enzim yang dikristalisasi pada film. Para peneliti kemudian menerapkan kekuatan mekanik pada film-film ini dan mencatat jumlah listrik yang dihasilkan.
Para ilmuwan menemukan, lisozim dapat menghasilkan listrik sebaik kuarsa. Tetapi lisozim adalah bahan biologis, sehingga bisa memiliki aplikasi medis.
Menurut penelitian yang sama, lisozim memiliki kelebihan yakni tidak beracun, sehingga dapat diaplikasikan dalam berbagai hal uyang inovatif. Di antaranya seperti pelapis elektroaktif dan anti-mikroba untuk implan medis," kata Stapleton.
Para peneliti berpikir, di masa depan, lisozim dapat digunakan untuk memberi daya pada perangkat biomedis yang digunakan dalam tubuh manusia, tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut. Enzim itu juga dapat digunakan untuk memberi daya dan mengontrol pelepasan obat dalam tubuh.
Bagaimanpun, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan, untuk mencapai tujuan tersebut.
Advertisement