Mahathir Mohamad Serahkan Jabatan PM Malaysia ke Anwar Ibrahim pada Mei 2020?

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan segera memenuhi janji menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 22 Sep 2019, 16:06 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 16:06 WIB
Anwar Ibrahim dan PM Mahathir Mohamad berkampanye bersama pada Senin, 8 Oktober 2018 (AP/Vincent Thian)
Anwar Ibrahim dan PM Mahathir Mohamad berkampanye bersama pada Senin, 8 Oktober 2018 (AP/Vincent Thian)

Liputan6.com, Malaysia - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah berjanji akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim. Mahathir menyatakan segera memenuhi janjinya itu.

"Saya akan mengumumkan (tanggalnya) nanti, tetapi saya akan menepati janji saya," kata Mahathir, seperti dilansir The Star, Minggu (22/9/2019).

Anwar baru-baru ini mengungkap, akan menjadi Perdana Menteri Malaysia pada Mei 2020.

Dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada 18 September, Anwar Ibrahim mengatakan, "ada kesepemahaman bahwa itu seharusnya sekitar waktu itu (Mei 2020) tetapi saya tidak mau terlalu berpikir harus di pada waktu yang pasti."

"Tapi ada pemahaman bahwa dia (Mahathir Mohamad) akan mengundurkan diri pada waktu yang tepat."

Anwar, yang juga Preisden PKR ini membantah laporan bahwa wakil partainya, Menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali atau Kedah Menteri Besar Mukhriz Mahathir yang juga putra Mahathir, akan dipertimbangkan menjadi PM Malaysia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Spekulasi Bukan Anwar Ibrahim

Menteri Perekonomian Malaysia Mohamed Azmin Ali. (Wikimedia / Creative Commons)
Menteri Perekonomian Malaysia Mohamed Azmin Ali. (Wikimedia / Creative Commons)

Sebelumnya, muncul spekulasi bukan Anwar Ibrahim yang akan menggantikan Mahathir Mohamad sebagai PM Malaysia. Nama lain turut menjadi calon kuat yakni Azmin Ali.

Kegamangan sikap Mahathir yang dinilai menarik-ulur proses suksesi sejak 2018 memberikan kesan bahwa sang perdana menteri ragu dalam menentukan pilihan, antara Anwar atau Azmin.

Penolakan Mahathir untuk berkomitmen pada batas waktu yang jelas tentang kapan ia akan menyerahkan kekuasaan juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas pemerintah Malaysia, terutama karena popularitas Pakatan Harapan yang perlahan anjlok.

Mahathir pernah mengatakan bahwa ia akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar --kawan politik, berubah oposisi, untuk kemudian berkoalisi lagi pada pemilu 2018-- terhitung dua tahun sejak Dr M resmi menjabat sebagai PM pada 2018.

Namun tahun ini, Mahathir mengatakan bahwa suksesi jabatan perdana menteri akan dilakukan tiga tahun mendatang.

"Sejauh yang saya ketahui, saya telah berjanji bahwa saya akan mundur dan Anwar akan menggantikan saya," kata Mahathir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya