Liputan6.com, Ottawa - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Jumat 17 Januari 2020 mendesak Iran , untuk mengirim perekam data kokpit dan penerbangan dari pesawat Ukraina yang ditembak jatuh ke pihak berwenang Prancis. Sebab mereka akan melakukan proses analisis data.
Selain itu, pihak Kanada juga meminta agar korban lain dari negaranya segera dipulangkan.
Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (18/1/2020), PM Trudeau mengatakan pada konferensi pers di Ottawa bahwa Prancis adalah salah satu dari sedikit negara dengan kemampuan untuk membaca data dari black box atau kotak hitam pesawat itu, yang katanya rusak parah.
Advertisement
Baca Juga
Iran mengatakan pihaknya menembak jatuh pesawat Ukraina minggu lalu karena kecelakaan. Sebanyak 176 orang tewas dalam bencana itu, 57 di antaranya adalah orang Kanada.
"Iran tidak memiliki tingkat keahlian teknis dan sebagian besar peralatan yang diperlukan untuk dapat menganalisis kotak hitam yang rusak ini dengan cepat," kata Trudeau.
"Ada awal dari sebuah konsensus bahwa ... (Prancis) akan menjadi tempat yang tepat untuk mengirim kotak hitam itu untuk mendapatkan informasi yang tepat dari mereka dengan cara yang cepat dan maka dari itulah kami mendorong pihak berwenang Iran untuk setuju."
Trudeau mengatakan sekitar 20 keluarga korban Kanada telah meminta pengembalian jenazah dan mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap jenazah pertama akan dipulangkan "dalam beberapa hari mendatang." Kendati demikian dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Iran Enggan Memberikan Black Box
Sebelumnya, Pemerintah Iran secara mengejutkan tidak mau menyerahkan dua black box pesawat Boeing 737 yang jatuh di Tehran. Keputusan itu diambil pejabat penerbangan Negeri Para Mullah karena alasan yang tidak jelas.
Dilaporkan Business Insider, Rabu (8/1/2020), Iran tidak mau menyerahkan black box itu ke Boeing. Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Ali Abedzadeh juga berkata tak yakin ke mana harus mengirim blackbox itu.
Advertisement