Liputan6.com, Vietnam - Seorang nenek berusia 85 tahun rela menghabiskan waktunya berjam-jam di air laut untuk menjual makanan laut dan menghasilkan uang.
Ia bernama Nguyen Thi Ro yang tinggal di Vietnam. Nguyen mencari uang guna membiayai putrinya yang sakit mental.
Baca Juga
Nguyen Thi Ro dipuji karena tidak mementingkan diri sendiri di saat dia terus merawat putrinya yang berusia 61 tahun dan memastikan dirinya mendapatkan uang untuk memberi makan mereka berdua.
Advertisement
Dia kehilangan suaminya bertahun-tahun yang lalu, tetapi wanita kuat ini menemukan cara untuk mendapatkan uang dengan mencari kerang dan makanan lainnya yang bisa dia dapatkan dari laut, demikian dikutip dari Rachfeed, Rabu (5/2/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berjam-jam di Air Laut
Setiap pagi, Nguyen akan menuju ke air sehingga dia bisa memiliki lebih banyak waktu untuk mengumpulkan makanan laut.
Dia menghabiskan berjam-jam berendam di air untuk mengumpulkan lebih banyak makanan laut, namun dia hanya bisa mengumpulkan beberapa kilogram saja.
Meski begitu, makanan laut yang dia kumpulkan dapat membantunya memiliki uang untuk membeli makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lain untuknya dan putrinya.
Terkadang ketika makanan laut tidak terjual habis, ia membawa pulang ini sehingga ia masih bisa memiliki makanan untuk putrinya.
Advertisement
Penduduk Setempat Membantunya
Ibu yang mulia dan pengasih ini sering merasa lelah setelah seharian di pantai. Selain itu, kulitnya menjadi gatal dan bersisik setelahnya, karena paparan air laut yang keruh di pantai mereka.
Tetapi karena dia tahu tidak ada yang bisa dia lakukan untuk menghidupi dirinya dan putrinya di usia senja, Nguyen hanya perlu menggaruk gatal di kulitnya dan kembali ke laut pada hari berikutnya.
Penduduk setempat secara teratur mendukungnya dengan membeli makanan laut yang ia kumpulkan. Dia merasa bersyukur bahwa penduduk desa membantunya sehingga dia dapat memiliki uang untuk membeli obat dan perawatan putrinya.
Banyak orang berdoa dia akan menemukan bantuan dalam mencari penghidupan yang lebih baik di mana dia tidak harus direndam dalam air laut selama berjam-jam.
Â
Â
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea