Dubes China untuk AS Sebut Rasisme karena Virus Corona Sebagai Virus Politik

Xenophobia dikhawatirkan mempengaruhi kerja sama global tangani Virus Corona.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Feb 2020, 15:35 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2020, 15:35 WIB
Petugas kesehatan di China yang berjaga di klinik selama Virus Corona kian merebak.
Petugas kesehatan di China yang berjaga di klinik selama Virus Corona kian merebak.(Source: Chinatopix via AP File)

Liputan6.com, Beijing - Dalam sebuah wawancara TV dengan media Amerika Serikat, Columbia Broadcasting System (CBS), Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan bahwa xenophobia (ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing) dapat membahayakan kerja sama internasional dalam menangani Virus Corona.

Informasi yang salah dan diskriminasi rasial juga ditekankan oleh Dubes Cui Tiankai akan membahayakan kerja sama antara China dan Amerika Serikat.

Dubes Cui Tiankai mengatakan pada pekan lalu, bahwa saat dunia menangani Virus Corona, "virus politik" juga harus diwaspadai oleh publik, agar tidak mempengaruhi kerja sama antara China dan Amerika Serikat dalam memerangi tantangan global, seperti dikutip dari CGTN, Senin, (10/2/2020).

Sebanyak 97 kematian baru akibat Virus Corona telah dikonfirmasi pada 9 Febuari kemarin, yang menjadikan jumlah pasien yang meninggal di China Daratan bertambah menjadi 908 orang, yang sebagian besar berada di Kota Wuhan dan di sekitar Provinsi Hubei, menurut China's National Health Commission. Secara nasional, jumlah infeksi yang dikonfirmasi telah mencapai sebanyak 40.171 orang, seperti dikutip dari Aljazeera.

Saksikan Video Berikut Ini:

Bantah Tuduhan

Kisah Pekerja Medis China di Tengah Ancaman Virus Corona
Para pekerja berpakaian pelindung berbincang di luar hotel yang digunakan dalam isolasi medis virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Senin (3/2/2020). (Chinatopix via AP)

Senator Amerika Serikat, Tom Cotton (R.- Ark), pada pekan lalu mengatakan bahwa para pejabat China dinilai menyesatkan publik dengan mengatakan asal-usul Virus Corona (mungkin) berasal dari program perang biologis China, mengutip sumber-sumber dari intelijen Amerika Serikat, seperti dikutip dari CGTN.

Saat merespons tuduhan itu, Dubes Cui Tiankai membantah dengan mengatakan, "Sangat berbahaya untuk menimbulkan kecurigaan, rumor dan menyebarkannya ke orang lain", katanya.

Dubes Cui Tiankai juga berpendapat jika suatu analisis didasarkan pada rumor, spekulasi yang tidak berdasar juga bisa muncul bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium militer Amerika Serikat.

Ia lalu menambahkan, "Bagaimana kita bisa percaya pada hal-hal gila ini? Saya pikir ini benar-benar gila," kata sang duta besar.

Dubes Cui Tiankai juga mengatakan, para ilmuwan di seluruh dunia masih bekerja untuk melacak sumber virus tersebut, yang pada pencarian dan penelitian awal menunjukkan kemungkinan virus berasal dari hewan tertentu.

Kerja Sama Masih Berjalan

Kisah Pekerja Medis China di Tengah Ancaman Virus Corona
Pekerja medis menulis nama rekan mereka pada baju pelindung untuk membantu identifikasi menyusul wabah virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan University, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Jumat (24/1/2020). Penemuan virus corona pertama kali diungkapkan oleh dr Li Wenliang. (Xiong Qi/Xinhua)

Dubes Cui Tiankai menyambut para Pakar Amerika Serikat yang ikut berpartisipasi dengan kelompok medis yang dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dubes Cui Tiankai juga membantah adanya penolakan dari Beijing terhadap tawaran bantuan Amerika Serikat yang dikatakan oleh beberapa media di Amerika. Dubes Cui Tiankai pun mengatakan bahwa ia yakin para pakar Amerika Serikat akan segera ikut berpartisipasi ke China.

"Saya yakin mereka akan segera ke China," kata Dubes Cui Tiankai kepada pembawa acara.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya