Liputan6.com, Baghdad - Puluhan roket menghujani pangkalan militer Taji, Irak, yang ditempati pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Serangan ini merupakan yang kedua kalinya dalam satu pekan.
Seorang kolonel Irak di pangkalan itu mengaku mendengar sedikitnya 10 roket menghantam pangkalan dan mendengar sirene meraung-raung.
Tak jelas apakah ada korban tewas, pun tak ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab.
Advertisement
Angkatan bersenjata Irak menemukan sebuah truk membawa peluncur roket yang ditinggalkan dan beberapa roket Katyusha yang tak digunakan berada di atas tatakan peluncur itu. Truk itu ditemukan di kawasan dekat Umm al-Izam, kata sumber itu, seperti dilansir Antara, Minggu (14/3/2020).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Serangan Roket Sebelumnya
Serangan roket serupa pada Rabu 11 Maret di Taji, 20 kilometer sebelah utara Baghdad, menewaskan dua pasukan AS dan seorang prajurit Inggris. Serangan itu mendorong Washington melancarkan serangan udara balasan pada Kamis 12 Maret yang menewaskan enam orang Irak.
AS menyalahkan milisi Irak Kataib Hisbullah yang didukung Iran untuk serangan pada Rabu dan mengatakan serangan udaranya diarahkan ke kelompok itu. Tapi angka korban tewas Irak yang resmi memperlihatkan tiga tentara Irak, dua polisi dan satu warga sipil dan tak ada orang dari kelompok milisi yang terbunuh.
Irak mengecam serangan udara AS pada Jumat, yang mengatakan serangan itu merupakan pelanggaran kedaulatan dan mengarahkan agresi ke angkatan bersenjatanya.
Permusuhan berkepanjangan antara AS dan Iran sebagian besar berlangsung di tanah Irak dalam beberapa bulan terakhir.
Advertisement